Badan Pengawas Pemilu

"Waspadai Teman Makan Teman"

VIVAnews - Badan Pengawas Pemilu berpesan pada partai-partai peserta Pemilu untuk mewaspadai gejala 'kepinding dalam selimut' atau teman makan teman. Gejala ini muncul sebagai imbas putusan Mahkamah Konstitusi yang menetapkan suara terbanyak sebagai cara penetapan calon.

"Putusan Mahkamah Konstitusi mendorong tiap caleg sikut-sikutan," kata Ketua Badan Pengawas Pemilu, Nur Hidayat Sardini, dalam diskusi di kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Jakarta, Selasa, 20 Januari 2009.

Pengawas Pemilu banyak menerima laporan-laporan dari daerah kabupaten dan kota. Anehnya, para pelapor itu adalah kawan satu partai dari yang terlapor. "Ternyata mereka, para caleg itu saling melaporkan," kata Nur Hidayat.

Untuk itu, Sardini menghimbau kepada para caleg yang akan maju pada pemilu 2009 nanti agar waspada terhadap whistle blower dari teman-teman separtai. "Waspadailah itu bukan saja karena persaingan dengan partai lain, tetapi kepada kawan Anda sendiri di satu partai," kata dosen di Universitas Diponegoro itu.

Laporan yang diterima Pengawas Pemilu macam-macam. Namun rata-rata berkaitan dengan politik uang. Seperti "bagi-bagi sembako sambil mengkampanyekan diri."

Sardini lalu  memperingatkan, "Jadi jangan coba-coba melakukan hal-hal aneh. Karena yang akan melaporkan adalah kawan anda sendiri. Mereka seperti kepinding dalam selimut."

Tim Hukum Amin Harap Hakim MK Kedepankan Hati Nurani Adili Sengketa Pemilu 2024
Rosan silahturahmi ke Megawati

Jaringan Mubaligh Muda Indonesia Apresiasi Silaturahmi Rosan ke Megawati

Koordinator nasional JAMMI yakni Irfaan Sanoesi ini mengungkapkan bahwa silaturahmi Rosan sebagai adanya penanda baik guna merajut rekonsiliasi nasional pasca pemilu 2024

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024