Longsor di Sekotong Lombok Barat

Sulit Hentikan Aktivitas Penambang Emas

VIVAnews - Meski telah menelan belasan korban jiwa, aktivitas pertambangan di dusun Terangin Angina, Kedaro, Sekotong, Lombok Barat masih ramai. Hingga hari ini aktivitas penambangan dilokasi terjadinya musibah longsor masih berlangsung.

Bahkan sejumlah penambang terus menggali beberapa lokasi lainnya meskipun bongkahan batu besar yang menutupi lobang di lokasi pertambangan masih belum dapat disingkirkan.

Camat Sekotong Lalu Mohammad Guntur Gagarin mengaku sudah mengimbau masyarakat untuk menghentikan sementara aktivitas mereka. Bahkan petugas kepolisian juga sudah berusaha mengosongkan lokasi tambang namun belum berhasil.

"Masyarakat sepertinya sudah terlanjur tergiur dengan kandungan emas sehingga susah untuk diingatkan apalagi di hentikan," katanya saat ditemui diruang kerjanya.

Maka itu dia berharap agar pemerintah Provinsi NTB segera memfasilitasi masyarakat untuk melegalkan tempat itu. Sebab jika hal ini dibiarkan maka sangat berdampak pada kondisi lingkungan di Kecamatan Sekotong.

Bahkan jumlah penambang semakin lama akan bertambah apalagi kandungan emas di sekotong sudah memberikan bukti kepada masyarakat.

"Sepertinya kalau dihentikan pun akan menimbulkan masalah baru, masyarakat sini sangat bersyukur dengan adanya lokasi tambang,apalagi mereka tidak punya pekerjaan. Dengan adanya tambang ini sudah mengurangi angka pengangguran dan menambah penghasilan masyarakat," paparnya.

Dia menegaskan peristiwa yang merenggut nyawa enam penambang di Sekotong adalah akibat kelalaian para penambang. Apalagi proses penambangan dilakukan dengan cara sangat tradisional yakni berbekal martil dan linggis.

Keinginan masyarakat untuk memperoleh hasil yang berlimpah dari penambangan emas merupakan fenomena yang lumrah. "Ya mau bagaimana lagi, karena ada kesempatan masak mau dibiarkan begitu saja, ini adalah anugerah Tuhan yang sangat disyukuri oleh masyarakat," ujarnya.

Kecamatan Sekotong merupakan salah satu dari enam Blok yang masuk dalam kontrak karya PT Newmont Nusa Tenggara. Blok I berada di Selodong, Sekotong, Lombok Barat, Blok II Batu Hijau di Kecamatan Jereweh Sumbawa Barat, Blok III di Lunyuk, Blok IV Elang, Blok V Rinti dan Blok VI di Teluk Panas.

Untuk daerah Sekotong, PT NNT sudah melakukan eksplorasi sejak tahun 1986 hingga tahun 2004. Setelah melakukan pengeboran terbatas, PT NNT meniliai kawasan Sekotong rendah potensi, kawasan Sekotong diserahkan lagi kepada pemerintah provinsi NTB.

Selanjutnya posisi PT NNT itu diambil alih oleh PT Indotan yang juga melakukan aktivitas eksplorasi setelah memperoleh kuasa pertambangan dari pemerintah.

Ketika pemerintah provinsi NTB mengeluarkan peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) nomor 11 tahun 2006 PT Indotan menghentikan kegiatan eksplorasinya. Aktivitas eksploitasi selanjutnya dilakukan oleh masyarakat sejak awal tahun 2008.

Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP

Pertambangan tradisional pertama berada di Dusun Kayu Putih, Desa Pelangan. Selanjutnya menyebar ke beberapa wilayah seperti Dusun Lendak Bare, Dusun Terangin angina, Dusun Buwun Mas, Dusun Mahoni dan Dusun Pondok Ganjar. "Jadi jalan menuju lokasi penambangan itu sudah ada sejak PT Newmont melakukan eksplorasi," ujar Guntur.

Laporan: Edy Gustan | Mataram

Xabi Alonso

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Keinginan Liverpool mendatangkan Xabi Alonso untu musim depan nampaknya menjadi semakin kecil. Karena dikabarkan pelatih asal Spanyol itu mau bertahan di Bayer Leverkusen

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024