2009, Belanja Modal Indosat Turun

VIVAnews - PT Indosat Tbk (ISAT) akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure tahun ini lebih kecil dari belanja modal 2008, sebesar US$ 1,4 miliar. Penurunan belanja modal itu karena kebutuhan menara telekomunikasi untuk jangkauan tidak sebanyak pada 2008. 

Direktur Marketing Indosat Guntur S Siboro mengatakan, Indosat telah memiliki jangkauan yang cukup di seluruh Indonesia, yang dibutuhkan hanya menambah kapasitas. "Tahun ini Indosat fokus pada peningkatan kapasitas," ujar dia di sela diskusi di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis malam, 22 Januari 2009.

Guntur mengatakan, pertumbuhan industri selular tahun ini masih single digit. Pada Januari 2009, pertumbuhan cenderung menurun karena masyarakat masih menunggu kepastian situasi ekonomi dan politik dalam negeri. Meski demikian, daya beli masyarakat belum turun. 

Ia masih optimistis terhadap pasar Indonesia, namun perlu menunggu waktu. Selain itu, nilai tukar mata uang juga mempengaruhi daya beli masyarakat. Nilai tukar rupiah saat ini masih beada di atas Rp 11.000 per dolar AS. 

Mengenai konsolidasi operator telekomunikasi, menurut dia, tidak ada alasan bagi operator selular besar untuk berkonsolidasi dengan operator kecil. Soalnya, operator besar sudah memiliki jangkauan luas dan pelanggan yang banyak.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (Dok. Istimewa)

Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, kerja sama di bidang transportasi dapat diandalkan dalam pertumbuhan investasi pembangunan Jakarta

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024