BI Rate Turun 0,5%

Saham Perbankan Dorong IHSG Melonjak

VIVAnews - Keputusan Bank Indonesia (BEI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 0,5 persen menjadi 8,25 persen akan berdampak positif bagi saham perbankan. Secara fundamental, kinerja bank akan meningkat, karena suku bunga kredit turun.

"Dengan suku bunga kredit yang turun, kredit yang disalurkan juga akan meningkat," kata pengamat pasar modal, Gifar Indra Sakti, ketika dihubungi VIVAnews di Jakarta, Rabu 4 Februari 2009.

Menurut dia, penurunan BI Rate itu akan menjadi sentimen positif bagi industri perbankan. Kondisi itu juga berpengaruh bagi pergerakan saham terkait suku bunga, seperti perbankan dan properti.

"Perbankan akan menyesuaikan tingkat suku bunga kreditnya dengan keputusan BI itu," ujar dia.

Dia melanjutkan, penurunan suku bunga dapat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan kinerja bank. Namun demikian, sentimen penurunan BI Rate tidak akan signifikan mempengaruhi kenaikan IHSG.

"Kalau indeks sepertinya belum (menguat signifikan)," kata dia. Penguatan indeks hari ini cenderung dipengaruhi kondisi bursa regional yang mayoritas menguat.

"Karena secara teknikal, indeks masih berpotensi terkoreksi," tuturnya.

Sengketa Pilpres Dinilai Jadi Pembelajaran, Saatnya Prabowo-Gibran Ayomi Semua Masyarakat

Sentimen positif penurunan BI Rate hanya akan mengontribusi kenaikan IHSG, namun tidak akan signifikan mengangkat penguatan indeks lebih tinggi.

Hal senada diungkapkan pengamat pasar modal Willy Sanjaya. Menurut dia, penurunan BI Rate dapat mendorong perbankan menurunkan suku bunga kredit. "Kami harapkan dalam 1-2 minggu ke depan suku bunga kredit sudah bisa turun," tuturnya.

Apalagi, dia menambahkan, kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) selama 2008 yang positif ikut mendorong sentimen positif di pasar. "Penurunan BI rate ini sebenarnya sudah diantisipasi pelaku pasar," ujar dia.

Meski demikian, dia mengakui, saham-saham perbankan hari ini ikut mengontribusi pergerak positif IHSG. "Saham perbankan dan pertambangan hari ini akan menopang kenaikan IHSG," katanya.

Namun, potensi penguatan IHSG hingga akhir perdagangan hari ini diperkirakan tidak cukup besar.

Sementara itu, hingga pukul 10:22 WIB, saham-saham perbankan yang membukukan kenaikan di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat Rp 75 (1,7 persen) menjadi Rp 4.475, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) terangkat Rp 125 (5,68 persen) ke level Rp 2.325, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik Rp 20 (1,12 persen) ke posisi Rp 1.800.

Namun, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah Rp 10 (1,3 persen) menjadi Rp 760, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) stagnan di posisi Rp 2.775, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) bertahan di level Rp 410.

Sedangkan IHSG menguat 8,17 poin (0,63 persen) menjadi 1.312,5. Sebanyak 46 saham menguat, 31 melemah, dan 32 saham lainnya stagnan.

Mengganas di Piala Asia, Timnas Indonesia U-23 Jadi Perbincangan di Qatar
Airlangga Hartarto Didukung Satkar Ulama jadi Ketum Golkar 2024-2029

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi

Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024