VIVAnews - Bank Indonesia menekankan penurunan suku bunga acuan 0,5 persen menjadi 8,25 persen merupakan sinyal dari bank sentral untuk mendukung pertumbuhan.
"Penurunan suku bunga untuk mendorong kredit dan perekonomian," ujar Deputi Gubernur BI Miranda Goeltom di Jakarta Convention Center, Rabu, 4 Februari 2009.
Dia menekankan penurunan bunga ini menggambarkan keyakinan BI bahwa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 4,5 persen, otoritas moneter dan otoritas fiskal harus bekerja sama. Pemerintah sudah merencanakan dan menjalankan stimulus fiskal, sedangkan BI bisa memainkan perannya dengan menurunkan suku bunga.
Kerja sama ini diperlukan karena gambaran angka-angka terakhir yg dikeluarkan Dana Moneter Internasional (IMF) yang didiskon lagi dari 2,1% menjadi 1,5 % pada tahun ini. Negara Amerika dan Jepang juga berada pada teritori negatif yang cukup dalam.
Dengan penurunan BI Rate, menurut Miranda, BI meghimbau perbankan memberikan kredit lebih banyak, khususnya pada nasabah yang memiliki prospek cukup baik. BI mengakui memang ada jarak waktu antara penurunan BI Rate dengan suku bunga kredit. "Kalau bunga deposito biasanya langsung turun, namun bunga kredit tunggu 2 bulan."
Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong buka suara usai timnya berhasil mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.
