VIVAnews - Tiga pria bersenjata yang membawa granat menyerang kantor polisi di distrik Korydallos, Athena, Yunani. Hasil penyelidikan sementara, polisi menemukan ciri yang sama pada selongsong peluru yang biasa digunakan kelompok teroris lokal Perjuangan Revolusioner.
Juru bicara Kepolisian Yunani, Panagiotis Stathis, Selasa 3 Februari 2009 (Rabu pagi) menyampaikan, polisi menemukan 19 selongsong peluru. Hasil pemeriksaan sementara, 19 selongsong peluru itu berasal dari dua jenis kaliber yang berbeda.
Hasil pemeriksaan juga melaporkan bahwa serangan pelaku berasal dari jarak sekitar 15 meter atau 16 yard. Sedangkan, 19 selongsong peluru yang ditemukan itu ternyata memiliki ciri serupa dengan yang digunakan pelaku teror bulan lalu. Kaliber peluru itu diduga berasal dari senjata yang biasa digunakan oleh kelompok Perjuangan Revolusioner, yakni senjata semiotomoatik MP5.
Pada Selasa 3 Februari 2009 atau Rabu 4 Februari 2009 waktu Indonesia, tiga pelaku menembaki dan melempari kantor polisi itu dengan granat. Meski granat tidak meledak, para pelaku yang mengaku berasal dari kelompok Perjuangan Revolusioner itu menembaki Kantor polisi sedikitnya dengan sepuluh tembakan.
Satuan polisi antiteroris terus menginvestigasi insiden yang terjadi pada dinihari itu. Berdasarkan keterangan seorang saksi mata, ketiga pelaku saat melakukan aksinya memakai gelm dan penutup muka.
Aksi ini persis terjadi satu bulan setelah aksi serupa pada 5 Januari lalu. Dalam aksi bulan lalu, teroris lokal yang juga mengaku dari Perjuangan Revolusioner itu berhasil melukai seorang polisi yang masih berusia 21 tahun. Kejadian bulan lalu itu terjadi di pusat Athena, Yunani.
Hubungan Tak Baik, Ruben Onsu dan Jordi Onsu Sudah Setahun Tak Berkomunikasi
Ada luka yang dirasakan di hati Ruben Onsu. Namun, Ruben tampaknya enggan membeberkan masalah apa yang dihadapinya dengan Jordi Onsu.
