Joint Bank Syariah

ICD Kuasai 60%, BNI Cuma 40%

VIVAnews - PT Bank Negara Indonesia Tbk segera merealisasikan pembentukan bank syariah yang digarap bersama Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD, anak usaha Islamic Development Bank). Kepemilikan saham telah disepakati 60 persen untuk ICD dan 40 persen perseroan.

Untuk mempercepat realisasi bank syariah itu , manajemen BNI terlebih dahulu akan melakukan spin off atas unit syariahnya. "Kan ada PBI baru, bahwa untuk membentuk bank kan cukup modal Rp 500 juta, sehingga kita akan spin off dulu baru mereka (ICD) masuk,"  kata Dirut BNI Gatot M Suwondo di JCC, Jakarta, Sabtu 7 Februari 2009.

Spin off akan dilakukan begitu pemegang saham menyatakan persetujuannya dalam RUPS yang akan digelar. "Kalau legal aspek antara dua institusi ini sudah fix baru kita maju ke RUPS. Kami agree, dia (ICD) mayoritas, 60 persen ICD dan 40 persen BNI," katanya.

Gatot mengaku tidak khawatir meski BNI hanya menjadi pemegang saham minoritas. Segmen unit syariah bank diyakininya tidak akan terganggu. "Nggak jadi masalah, dia kan ke sini sebagai investor bawa uang, yang tahu pasar Indonesia adalah kita. Kalau kita mayoritas kita harus setor lebih banyak, ngapain?" kata dia

Perseroan dan IDC sebelumnya sudah setuju modal bank sebesar US$ 500 juta. Namun modal itu akan disuntikkan secara bertahap. "Sudah setuju  US$ 250 juta, sebenarnya MoU US$ 500 juta, tapi bertahap US$ 250 juta dulu untuk tiga tahun lihat perkembangan baru masukin lagi.  Jadi BNI 40 persen dari US$ 250 juta" katanya.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia
Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Gedung Konser Moskow (Doc: X)

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Amerika Serikat (AS) disebut toleh Rusia elah mengambil tindakan terburu-buru dengan menyalahkan kelompok teror ISIS, atas teror di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024