BNI Restrukturisasi Kredit Manufaktur

VIVAnews - Krisis keuangan global membuat PT Bank Negara Indonesia Tbk merestrukturisasi pinjaman yang dikucurkan bank. Fokus utama restrukturisasi adalah sektor manufaktur.

"Fokus di sektor menengah, terutama manufaktur yang relay kepada pasar luar negeri dan bahan baku dari luar negeri. Mid and high atau sampai korporasi," kata Dirut BNI Gatot M Suwondo di JCC, Jakarta, Sabtu 7 Februari 2009.

Menurut Gatot, bank akan melihat, kalau memang debitor sudah tidak sanggup maka akan direstrukturisasi. Namun berapa nilai nominalnya, Gatot tidak menyebutkan. "Itu (jangka waktu pinjaman) akan diperpanjang, sehingga kewajiban ke kita disesuaikan kemampuannya. Sekarang kita tinggal tunggu aturan BI," kata dia.

Untuk menentukan kolektibilitas pinjaman, kata Gatot, ada tiga pilar utama, yakni repayment kapasitas, sektor industrinya, dan prospek usahanya. "Ini yang masih costinable apa yang masih diprospekkan dalam kondisi sepeti ini. Makanya kita minta dalam setahun dua tahun ini linien fokusnya untuk repaymen capacity," kata Gatot.

Sementara di sektor korporasi, sampai saat ini belum ada restrukturisasi. "Kecuali yang sudah-sudah, nggak begitu banyak, kayak Bosowa sudah lancar," kata dia.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya
Rumah Dinas Gubernur DKI

Alasan Pemprov DKI Gelontorkan Rp 22,2 M untuk Perbaiki Rumah Dinas Gubernur

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan restorasi atau perbaikan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta yang menggolontorkan anggaran sebesar Rp 22,2 M.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024