Pembagian BLT Sebaiknya Berbentuk Uang Receh
VIVAnews - Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau pemerintah agar dalam membagaikan uang Bantuan Tunai Langsung (BLT) diberikan dengan uang pecahan recehan.
"Jangan hanya satu lembar Rp100 ribuan saja. Kalau bisa pembagiannya dengan uang pecahan Rp 20 ribu, Rp10 ribu atau Rp 5 ribuan," ujarnya dalam diskusi bertema Menggagas Perubahan Menuju Indonesia Masa Depan, yang digelar di gedung Indonesia Menggugat Jalan Perintis kemerdekaan, Bandung.
Menurutnya, kalau pembagaian BLT hanya menggunakan uang pecahan Rp100 ribu-an, dinilai tidak akan mendongkrak perekonomian masyarakat pedesaan. Para penerima BLT hanya akan membelanjakan uang yang diterima di kota saja.
"Kalau dibelikan sembako di warung-warung kecil yang ada desanya, kemungkinan tidak ada uang kembalian. Makanya mereka belikan di kota. Coba dengan uang recehan, pasti mereka akan membeli kebutuhannya di desa masing-masing, tidak akan di kota," ujarnya.
Dia menambahkan, agar pertumbuhan ekonomi di tingkat desa tetap stabil, minimalnya peredaran uang cash ditingkat desa berada dikisaran Rp10 jutaan.
Laporan: Sigit Zulmunir | Bandung