Rizal Ramli

"Nasib Saya Lebih Parah dari Yudhoyono"

VIVAnews - Pengusutan kasus demo kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) rusuh yang menjerat Ketua Komite Bangkit Indonesia, Rizal Ramli memasuki babak baru. Meski baru sekedar lontaran, Direktur I Transnasional Polri, Brigadir Jenderal Badrodin Haiti, yang menangani kasusnya, mengatakan ada kemungkinan Rizal ditahan bulan ini.

Bagaimana tanggapan Rizal Ramli? Berikut petikan wawancara dengan Mantan Menteri Perekonomian era Gus Dur itu saat ditemui di Rumah Perubahan di Jalan Panglima Polim V No 54, Jakarta Selatan, Selasa 10 Februari 2009.


Ada informasi Anda akan ditahan bulan ini, tanggapan Anda?
Jelas sekali kalau itu yang terjadi,  polisi telah digunakan oleh kekuasaan yang semakin lama semakin panik dan khawatir. Saya dikasih tahu lawyer saya tentang alasan seseorang patut ditahan.

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Pertama, tidak kooperatif. Selama ini saya selalu kooperatif, datang ke pemeriksaan dan menjawab pertanyaan. Lalu, menghilangkan barang bukti. Ini tidak terjadi, karena bukti-bukti telah disita. Sedangkan alasan yang ketiga adalah melarikan diri.

Saya nggak mungkinlah melarikan diri, saya kan calon presiden. Kalau saya melarikan diri, bisa-bisa rakyat sebel. Alasan polisi sangat mengada-ada. Lagipula, Pak Badrodin [Direktur I Transnasional Polri, Brigadir Jenderal Badrodin Haiti], pernyataannya selalu bolak-balik.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

Katanya  mau nangkap saya sejak tahun lalu, ternyata tidak. Biasanya pernyataannya terkait aktivitas saya. Kalau saya semakin aktif dan respon masyarakat semakin bagus, langsung muncul isu saya mau ditangkap.

Kalau benar Anda ditahan?
Kalau ditahan, saya rasa rakyat sudah cerdas dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Anda tak bisa kampanye
Ya, tapi rakyat kan ajaib. Justru makin simpati dengan orang yang dizalimi. Kalau dulu Yudhoyono dizalimi ecek-ecek sama Taufiq [Taufiq Kiemas], rating Yudhoyono langsung naik. Kejadian berulang, apalagi kalau benar ditahan, nasib saya lebih parah dari Yudhoyono.

Maksudnya?
Saya dipecat dari jabatan presiden komisaris Semen Gresik, diperiksa polisi, mau ditangkap. Ini pembunuhan karakter.

Anda merasa dicekal, terkait pencalonan Anda sebagai presiden?
Kalau saya akan terus [kampanye], di dalam atau di luar penjara. Lagipula, Ketua Komisi Pemilihan Umum sudah menyatakan, menyangkut kasus saya, saya bisa meneruskan pencalonan sampai kasusnya in kracht [berkekuatan hukum tetap]. Walau saya tersangka, tidak ada efek apa-apa. 

Lagipula, semua orang tahu, ini politis kok. Karena yang berkuasa takut terjadi perubahan, apalagi UU yang digunakan UU kolonial, pasal karet.

Kapan Anda akan diperiksa lagi?
Saya belum tahu kapan diperiksa lagi. Pemeriksaan saya sebenarnya sudah selesai. Polisi tinggal memanggil saksi-saksi. Saya mengajukan Amien Rais, Adnan Buyung Nasution, Wiranto, Syafii Maarif, Hariman Siregar sebagai saksi yang meringankan. Adnan Buyung sudah bersedia menjadi saksi yang meringankan.

Harapan Anda terkait penanganan kasus?
Supaya dilakukan tindakan secara hukum karena ini sikap [pemerintah] antidemokrasi.

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara
ilustrasi sholat/salat/shalat

Cara Sholat Hajat dan Doa Rasulullah SAW untuk Mengatasi Masalah

Manusia kerap dihadapkan dengan berbagai masalah dan ujian yang terasa berat. Dalam situasi ini, salah satu cara untuk memohon pertolongan Allah SWT dengan sholat hajat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024