Korut Bersiap Tembakkan Rudal Jarak Jauh

VIVAnews - Korea Utara (Korut) dicurigai akan melakukan uji coba peluncuran rudal jarak jauh. Kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, melaporkan bahwa sebuah peralatan radar terlihat dipindahkan dari sebuah pabrik senjata dekat Pyongyang ke lokasi peluncuran di Musudan-ni, semenanjung timur Korea Utara, Rabu 11 Februari 2009.

"Ini pertanda mereka sedang mempersiapkan peluncuran rudal," kata seorang pejabat Korea Selatan yang menolak disebut namanya.

Media massa Korea Selatan dan Jepang mengabarkan agen intelijen melihat sebuah kereta mengangkut benda berbentuk silinder yang dipercayai sebagai rudal jarak jauh ke lokasi peluncuran di Musudan-ni.

Ahli peluru kendali di Institut Analisis Pertahanan Korea di Seoul, Korea Selatan, Kim Tae-woo, mengatakan persiapan peluncuran rudal akan memakan waktu satu hingga dua bulan. "Radar yang disebutkan Yonhap itu merupakan peralatan utama tes sejenis," kata Kim.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yu Myung-hwan dan Menteri Luar Negeri Jepang Hirofumi Nakasone mengatakan mereka mewaspadai uji coba peluru kendali Korea Utara. "Kami harap Korea Utara menjaga stabilitas wilayah ini," kata Yu dan Hirofumi dalam konferensi pers di Seoul, Rabu 11 Februari 2009.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengaku menerima laporan mengenai kemungkinan peluncuran rudal itu. Namun beranjak dari kegagalan Korea Utara meluncurkan rudal pada 2006, Gates menyatakan Amerika bisa menghancurkan rudal itu jika diperlukan.

Perilaku Korea Utara dimaknai sebagai upaya mendapatkan perhatian Presiden Amerika Barack Obama. Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton akan mengunjungi Korea Utara pekan depan.

Obama pernah menyatakan keinginannya untuk berbicara dengan presiden Korea Utara Kim Jong Il mengenai proyek senjata nuklir. Pembicaraan ini merupakan tindak lanjut penghapusan Korea Utara dari daftar negara pendukung teroris milik Amerika.

Sementara itu, juru bicara Departemen Pertahanan AS (Pentagon), Bryan Whitman, menegaskan aksi Korea Utara Rabu lalu dapat menghentikan proses diplomasi. "Mereka seharusnya berhenti melakukan tindakan yang dapat memanaskan suasana di semenanjung Korea," kata Whitman.

Badan Intelijen Nasional Korea Utara menolak berkomentar mengenai dugaan uji coba peluncuran rudal. Sementara Departemen Pertahanan Korea Utara mengatakan akan mengecek laporan tersebut. Namun mereka mengaku Korea Utara tidak meningkatkan kegiatan militernya. (AP)

Meet Nicole Shanahan, VP Candidate of the United States
VIVA Otomotif: SPKLU di rest area untuk mobil listrik

Daftar Tempat Charging Mobil Listrik di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024

Anggota BPJT Unsur Masyarakat, Tulus Abadi menambahkan pihaknya juga sudah menyediakan SPKLU bagi pemudik, yang berkendara menggunakan mobil listrik di sejumlah rest area

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024