VIVAnews - Panas-dingin hubungan Partai Golkar dengan Partai Demokrat masih berlanjut. Hari ini, Jumat 13 Februari 2009, pukul 13.30, dua elit partai penguasa itu akan berbicara mengenai hubungan mereka di Pressroom Dewan Perwakilan Rakyat.
Partai Demokrat menghadirkan Ketua Dewan Pimpinan Pusatnya, Anas Urbaningrum. Sementara Partai Demokrat juga mengerahkan Ketua DPP sekaligus Ketua Fraksi di parlemen, Priyo Budi Santoso.
Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies, J Kristiadi, akan menimpali diskusi yang akan dilangsungkan di Pressroom yang terletak di lantai satu Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta itu. Diskusi akan dipandu Gusti Lesek, jurnalis dari Suara Pembaruan.
Panas-dingin Golkar-Demokrat ini bermula dari Rapat Pimpinan Nasional Demokrat 8-9 Februari 2009 lalu. Rapimnas yang sama sekali tak membahas calon presiden dan wakil presiden itu membuat publik berspekulasi Demokrat akan meninggalkan rekan koalisinya, Golkar, dalam Pemilihan Presiden 2009.
Rumor ini semakin menghebat dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Demokrat, Achmad Mubarok yang mengandaikan "Kalau Golkar 2,5 persen, PKS 20 persen, Demokrat 20 persen, maka wajar Demokrat berkoalisi dengan yang terbesar." Ketua Umum Golkar yang juga Wakil Presiden, Jusuf Kalla, menjawab jangan meremehkan Golkar sebagai tanggapan atas pernyataan itu.
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang mendengar kabar itu terpaksa angkat bicara. Yudhoyono menggelar jumpa pers di kediamannya, bahwa pernyataan itu tidak pantas, dan Demokrat meminta maaf pada Golkar.
Tim Gabungan TNI dan Polri Lakukan Penyisiran OPM di Intan Jaya Papua
Satuan tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024 melakukan penyisiran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Homeyo Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
