Tunanetra Pertama Peraih Gelar Doktor

Buta Akibat Reruntuhan Rumah

VIVAnews - Masa kecil Saharuddin Daming memang normal seperti anak-anak lainnya. Namun, kesempatan untuk melihat dunia itu hanya sampai pada saat ia berusia 12 tahun. Bermula saat berusia 10 tahun, ketika keluarganya membeli sebuah rumah panggung.

Karena kondisi rumahnya yang sudah reot, seluruh bangunan kemudian dibongkar. Termasuk atap dan dinding rumah dari rumbia. Dari cerita Saharuddin, sisa-sisa atap itulah yang melayang berhamburan memasuki mata kecilnya sebelah kanan.

"Sebagai anak kecil dan tidak tahu apa-apa, saya kucek berkali-kali. Mulai saat itu, penglihatan-ku secara perlahan mulai rabun," tambahnya.

Setahun kemudian, mata kanannya buta total. Lantaran takut, kondisi itu ia tidak ceritakan ke orangtuanya. Termasuk ke guru-gurunya di SD negeri 2 Parepare. Kondisi tersebut juga tidak menjadi perhatian guru-gurunya, karena prestasi belajarnya tak surut. Saharuddin bahkan selalu masuk peringkat tiga besar, sejak duduk kelas kelas III.

Dan dua tahun kemudian penglihatan kedua matanya buta total. Kondisi tersebut membuat ia tidak bisa menerima keadaan yang sebenarnya. Bahkan ia mengaku tertekan dan stress.

Namun dengan kedekatan hubungan dengan ibunya ia kemudian menerima usulan dari keluarganya untuk melanjutkan sekolahnya di Sekolah Luar Biasa Yapti Makassar. Sejak itu, ia terbiasa melatih daya ingat, dengan menggunakan tape recorder. Termasuk berita informasi dari stasiun RRI, maupun siaran radio internasional lainnya.

Saharuddin juga dikenal gemar membaca. di sekolah luar biasa, sekitar tahun 1981, ia mulai belajar membaca huruf breile. Saat itu, ia mengaku mendapatkan kembali kehidupan kecilnya. Suka dengan buku. Dia juga merasa, pengetahuannya terus bertambah dengan huruf brile. Keinginannya yang kuat, bahwa Ia tidak boleh ketinggalan zaman.

Ia menambahkan, sekolah Yapti-lah yang mengembalikan kepercayaan dirinya. Di Yapti juga Ia ikhlash menerima kondisi itu, setelah sebelumnya melakukan dua kali operasi, namun selalu gagal. "Saya tak boleh larut dalam sedih, karena semua ini sudah ada yang mengatur. Selama pikiran dan raga masih ada, tidak ada yang perlu dirisaukan," ujar Saharuddin.

Tahun 1985, Saharuddin, menamatkan pendidikan sekolah lanjutan pertamanya di SLB Yapti Makassar. Dia kemudian melanjutkan ke SMA Muhammadiyah Makassar. Karena teman-temannya sering sinis pada tahun pertama, Ia lantas pindah ke SMA Datuk Ribandang.

Di sekolah barunya itu, Saharuddin selalu mendapat ranking. Namun suatu ketika, pengawas sekolah bertandang ke SMA Datuk Ribandang. Tiba-tiba wakil kepala sekolahnya menuntun ke suatu tempat. "Saya dibawa ke belakang sekolah, di kantin. Tapi saya tahu akan diasingkan," katanya dalam catatan itu.

Laporan: Rahmat Zeena | Makassar

Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto bersyukur suara yang diperoleh partainya pada Pemilu 2024, naik signifikan. Airlangga berterima kasih ke kader dan para caleg

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024