VIVAnews - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Achmad Mubarok semakin tenar setelah mendapat teguran dari Ketua Dewan Pembina Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Kali ini Mubarok kini mempertegas, bahwa duet Yudhoyono-Kalla semakin solid dan mumpuni membangun Indonesia.
"Lima tahun ini istilahnya baru bisa membangun fondasi. Kalau ganti orang baru fondasinya berubah lagi," ujar Achmad Mubarok dalam diskusi politik yang digelar Radio Trijaya, di Warung Daun, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 14 Februari 2009.
Menurut Mubarok, setelah membangun fondasi maka pasangan Yudhoyono-Kalla tinggal membangun atapnya. Belum lagi, lanjut Mubarok, duet ini harus membangun lagi asesoris perumahan lainnya. Jadi, ujar Mubarok, untuk 2014 mau tidak mau meneruskan apa yang telah dibangun oleh Yudhoyono-Kalla.
Mubarok pun mengatakan, pasangan Yudhoyono dan Kalla itu sangat ideal untuk dilanjutkan. Namun hasil keputusan apakah keduanya berkoalisi itu akan diputuskan setelah pemilu legislatif.
Mubarok mengakui, awalnya Yudhoyono mempunyai sikap sangat hati-hati yang berimplikasi lambat membuat keputusan. Sebaliknya, Kalla mempunya sifat cepat mengambil keputusan, karena dia seorang pebisinis.
"Ketika dulu dikritik the real president is JK, JK membantah dengan mengatakan, saya the real vice president," ujar Mubarok. Namun setelah beberapa tahun pemerintahan perlahan-perlahan keduanya semakin bagus dan solid. Yudhooyno dinilai semakin trampil dan cerdas. Sementara Kalla juga sedang semakin mumpuni di posisi wakil presiden.
Mubarok sempat ditegur Yudhoyono karena disebut-sebut mengeluarkan pernyataan yang melecehkan Partai Golkar. Jusuf Kalla saat di Belanda menyerang balik pernyataan dosen pascasarjana Universitas Indonesia itu. Yudhoyono pun akhirnya menggelar jumpa pers dadakan untuk mengklarifikasi semuanya.
Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Mulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media.
