VIVAnews – Pada tanggal 16 Februari 1959, pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro, diangkat menjadi perdana menteri menggantikan Jose Miro Cordoba.
Cordoba mengundurkan diri pada 14 Februari 1959 setelah menjabat PM selama hampir satu setengah bulan. Pengunduran diri Cordoba dilakukan untuk mencegah perpecahan dalam pemerintahan baru Kuba.
Castro adalah pemimpin “Angkatan Bersenjata 26 Juli” yang berhasil menggulingkan rezim Batista pada 1 Januari 1959. Sehari setelah Batista lari ke luar negeri, Castro diangkat menjadi panglima angkatan bersenjata Kuba.
Menurut laman berita BBC, saat disumpah menjadi perdana menteri Castro masih mengenakan seragam kebesarannya, yakni baju dan topi tentara berwarna hijau, serta jenggot lebat yang menjadi ciri khasnya selama ini.
Fidel Castro menjabat perdana menteri Kuba selama lima bulan. Pada 18 Juli 1959, ia mengajukan pengunduran diri namun ditolak oleh kabinet Kuba. Sebaliknya, kabinet malah meminta Castro menjadi presiden menggantikan Manuel Urrutia, Presiden Kuba saat itu, yang dipaksa mengundurkan diri.