ADB Beri Pinjaman US$ 1 Miliar bagi Indonesia

VIVAnews - Asian Development Bank (ADB) akan memberikan dana tambahan stimulus sebesar US$ 1 miliar ke Indonesia. Dana ini disiapkan sebagai dana antisipasi seandainya ekonomi Indonesia melemah.

Penegasan itu disampaikan oleh Presiden ADB, Mr Haruhiko Kuroda, di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Senin, 16 Februari 2009. ADB berkomitmen untuk membantu Indonesia menghadapi krisis.

"Tahun ini adalah tahun yang kritis untuk ekonomi global," kata Kuroda. Untuk menghadapinya, ADB berkomitmen mendukung penyediaan dana bagi negara berkembang, termasuk Indonesia.

Pinjaman ini antara lain diberikan untuk menolong negara berkembang dari dampak sosial akibat krisis, misalnya dengan cara pengadaan investasi infrastruktur, sektor sosial dan sektor lain.

Menteri Perekonomian, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dana tambahan dari ADB tersebut akan dipersiapkan sebagai dana belanja modal.

Dia menekankan dari total pinjaman US$ 1 miliar, sebesar US$ 500 juta sudah disetujui dan pasti cair. "Sisanya US$ 500 juta, tergantung dari tambahan modal di ADB," ujarnya.

Pinjaman tersebut menjadi tambahan dana di luar US$ 750 juta yang diberikan oleh ADB.

Potret Serda Maria Samuel, Prajurit TNI Cantik Keturunan Belanda Berambut Pirang

Suku bunga pinjaman yang akan diberikan lebih rendah dari pasar. Namun berapa tepatnya angkanya, Direktur Eksekutif ADB, Ceppie K Sumadilaga, belum mau menyebutkan. "Angkanya itu berbeda-beda," ujar Ceppei di tempat yang sama. 

Menurut Ceppei, bagi Indonesia, kebutuhan dana pinjaman dari ADB bisa cair kapan saja. Namun, dia tidak tahu kapan lantaran tergantung pada kebutuhan Indonesia sendiri.

Saat ini, posisi Indonesia di ADB, memiliki pangsa sekitar US$ 1,9 miliar. Dalam menghadapi krisis, ADB bermaksud menambah modal 150-200 persen. Peningkatan ini akan dipakai untuk membiayai stimulus fiskal negara-negara anggota yang terkena dampak krisis.

"Kami memiliki 67 negara anggota, jika ada negara yang menolak, maka dana tersebut akan dialihkan ke negara lain."

Presiden AS Joe Biden

AS Minta Iran Biarkan Israel Lakukan Serangan Balik, Hanya Sebagai 'Simbolis' Agar Israel Tak Malu

Seorang pejabat keamanan militer Iran telah mengungkapkan secara eksklusif bahwa AS menghubungi pihak Republik Islam, meminta negara tersebut untuk mengizinkan Israel.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024