Perdagangan Saham

Krisis Jepang Membuat Indeks di Asia Loyo

VIVAnews - Indeks saham di bursa-bursa utama di kawasan Asia turun tajam di akhir perdagangan Selasa sore, 17 Februari 2009. Indeks acuan di Hong Kong dan Korea Selatan anjlok hampir 4 persen.

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Sentimen negatif masih meliputi para investor di bursa saham utama kawasan Asia atas berita bahwa Jepang mengalami resesi terparah dalam 35 tahun terakhir.

Indeks Nikkei 225 (Jepang) merosot 1,4 persen menjadi 7.645,51 poin setelah para investor mengetahui bahwa Menteri Keuangan, Soichi Nakagawa, akan mengundurkan diri April mendatang dengan alasan kesehatan.

Ironisnya, pengunduran diri diumumkan setelah Nakagawa dituduh sedang mabuk saat jumpa pers, Sabtu pekan lalu, usai pertemuan para pejabat tinggi keuangan negara anggota G7 di Roma, Italia.

Indeks Hang Seng (Hong Kong) jatuh 3,8 persen menjadi 12.945,40, dan indeks Kospi (Korea Selatan) anjlok 4,1 persen menjadi 1.127,19. Penurunan juga terjadi di bursa saham Australia, India, dan Singapura.

Di China, di mana saham mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir karena harapan bahwa ekonomi China akan bertahan, indeks acuan Shanghai kehilangan 2,9 persen menjadi 2.319,44.

Bursa Wall Street, AS, tutup karena libur nasional, Senin. Prediksi Selasa ini, indeks saham industri Dow Jones turun 139 poin (1,8 persen) menjadi 7.640 dan indeks S&P500 turun 16 poin (2 persen) ke posisi 804,10.

Harga minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret turun 96 sen menjadi US$ 36,55 di perdagangan kawasan Asia setelah pada Jumat pekan lalu menempati harga US$ 37,51.

Nilai tukar dolar AS menguat menjadi 92,26 yen per dolar AS, dari sebelumnya 91,68 yen per dolar. Euro diperdagangkan dengan harga US$ 1,2643 dari US$ 1,2539. (AP)

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Bogor, Bandung Jumat 19 April 2024
Ilustrasi depresi/stres.

Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?

Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau tuntutan dalam hidup. Hal ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti pekerjaan, hubungan atau masalah keuangan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024