VIVAnews - Pemerintah menargetkan proporsi kontribusi industri kecil dan menengah dengan industri besar terhadap produk domestik bruto (PDB) akan seimbang pada 2020.
"Sesuai dengan Kebijakan Industri Nasional (KIN), pada 2020 kontribusi industri kecil dan industri menengah dibandingkan industri besar akan 50-50," kata Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian Agus Tjahayana dalam Rapat Kerja Departemen Perindustrian 2009 di Hotel Bumi Karsa Bidakara, Jakarta, Selasa malam, 17 Februari 2009.
Berdasarkan data 2003, proporsi kontribusi kedua skala industri tersebut terhadap PDB masih terpaut jauh. Industri kecil tercatat hanya 12,3 persen dan industri menengah sebesar 6,21 persen. Sedangkan industri besar bisa mencapai 81,38 persen.
Agus menjelaskan target tersebut dibidik berdasarkan asumsi terjadi perubahan pertumbuhan dari kelompok industri berbasis tenaga kerja dan sumber daya alam ke kelompok industri yang padat modal dan padat teknologi.
Dengan demikian, sumbangan industri terhadap PDB pada 2020 dapat ditentukan sebesar 32,5 persen. Sedangkan target pada 2009 sebesar 28 persen dan 2015 sebesar 31 persen.
Kontribusi industri nonmigas terhadap PDB pada 2020 diperkirakan sebesar 30 persen, sedangkan pada 2009 ditargetkan sebesar 23,5 persen dan 27,5 persen untuk tahun 2015. "Pada 2020, Indonesia akan menjadi negara industri maju sesuai deklarasi Bogor 1995 menuju negara industri tangguh pada 2025," katanya.
Selain perimbangan proporsi kontribusi industri, Agus mengatakan, pemerintah juga memprioritaskan penyebaran industri di luar Jawa. "Kontribusi industri di Jawa lebih dari 75 persen PDB nasional," ujar Agus.
Antasari Azhar Ucapin Selamat ke Prabowo-Gibran: Semoga Komitmen Berantas Korupsi
Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024 terpilih.
