Penjaringan Calon Presiden Golkar

Golkar Yogya Tak Mau Calonkan Yudhoyono

VIVAnews - Dewan Pimpinan Daerah Istimewa Yogyakarta Partai Golkar tak akan mencalonkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden. Yudhoyono dinilai telah menzalimi Partai Golkar.

"SBY harus tobat nasuha dulu karena pernah menzalimi Golkar," kata Ketua DPD Yogyakarta Partai Golkar, Gandung Pardiman, di sela-sela pembekalan calon legislator Partai Golkar, Jakarta, Rabu 18 Februari 2009.

Penzaliman itu contohnya ketika pemerintah terpaksa menaikkan harga bahan bakar minyak. Ketika menaikkan, Demokrat ataupun Yudhoyono bicara tak mau. "Yang ngomong malah Jusuf Kalla," kata Gandung. Tapi ketika harga BBM diturunkan, juru bicara Presiden Andi Mallarangeng langsung berkoar-koar. "Kapasitasnya apa si Andi itu?" kata Gandung.

Jadi, kata calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat nomor urut 1 daerah pemilihan Yogyakarta itu, "Kalau Golkar masih mencalonkan SBY, itu pertanda tidak bisa menjalankan organisasi."

Sebelumnya Gandung mengungkap, Golkar Yogyakarta telah menyiapkan tujuh nama calon presiden. Tujuh nama itu sudah disurvei sejak seminggu lalu. Akhir Februari ini, hasil survei akan diketahui hasilnya.

Bea Cukai dan Bareskrim Polri Jalin Sinergi Gagalkan Peredaran Narkotika di Tangerang dan Aceh

Penjaringan calon presiden dari Golkar ini memang membuka kemungkinan tokoh-tokoh dari luar Golkar muncul. Sejauh ini, satu nama yang sering disebut adalah calon presiden dari Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.

Walikota Medan, Bobby Nasution.(B.S.Putra/VIVA)

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut

Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution mengaku tidak mau mendaftar atau mengambil formulir di DPD Partai Golkar Sumatera Utara untuk maju Pilgu

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024