Sudah Lumrah, Fahmi Idris Ribut dengan Mari
VIVAnews - Perseteruan antara Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dengan Menteri Perindustrian Fahmi Idris dianggap sebagai suatu yang lumrah oleh ekonom UI Chatib Basri.
"Tidak aneh, jika Menteri Perindustrian Fahmi Idris benturan dengan Menteri Perdagangan Mari Pangestu," ujar Chatib kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 19 Februari 2009.
Pada Rabu kemarin, 18 Februari, Menteri Perindustrian mengungkapkan kekecewaannya kepada koleganya sesama menteri. Fahmi tidak menyebutkan nama menteri yang dimaksud. Namun, tudingan jelas mengarah kepada Menteri Perdagangan karena kedua menteri memang berbeda sikap soal proteksi produk dalam negeri.
"Sepekan yang lalu Presiden Obama luncurkan kebijakan Buy American, itu kontrol yang sangat ketat," ujar Fahmi Idris.
Fahmi melanjutkan, "Eh, ketika saya usulkan PNS wajib gunakan sepatu dalam negeri, tiba-tiba malah ada yang heboh dan itu teman saya sendiri yang juga menteri lagi."
Menurut Chatib, kedua menteri itu memang memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda sehingga bisa mengundang keributan. Menteri Perindustrian bertugas untuk mengembangkan dan mengamankan industri dalam negeri sehingga cenderung melakukan proteksi terhadap serbuan produk asing.
Sebaliknya, Menteri Perdagangan berkepentingan untuk mendongkrak pasar ekspor sehingga cenderung tidak sepakat dengan sikap proteksi yang berlebihan. Menteri Perdagangan perlu mengamankan pasar ekspor Indonesia.
"Justru aneh jika Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan punya pandangan yang sama," kata Chatib.
Dia menekankan jika Menteri Perdagangan setuju dengan sikap Menteri Perindustrian sehingga Indonesia bersikap terlalu protektif, maka negara lain juga akan melakukan hal serupa. "Ini justru berdampak pada ekspor Indonesia," katanya.
Sedangkan, jika Menteri Perindustrian terlalu liberal sehingga membebaskan produk-produk asing masuk juga membahayakan produksi dalam negeri. "Jadi, nantinya tentu akan ketemu titik keseimbangan baru."