ASEAN Harus Cegah Proteksionisme Ekonomi

VIVAnews - Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) akan menyuarakan pesan agar negara-negara di dunia tidak menerapkan mekanisme proteksi ekonomi untuk menanggulangi krisis keuangan global.

"Saya harap ASEAN akan menyuarakan hal ini dan menjadi contoh untuk wilayah negara lain," ujar Perdana Menteri (PM) Thailand Abhisit Vijjajiva dalam kunjungannya ke Sekretariat Jenderal ASEAN, Jalan Sisingamangara, Jakarta, Sabtu 21 Februari 2009.

Menurut Abhisit, dalam menghadapi krisis keuangan global, langkah proteksionisme dianggap tidak akan menyelesaikan masalah. Malah hal itu hanya akan menambah tekanan krisis keuangan semakin menguat bahkan kemungkinan terjadinya krisis multidimensi.

Abhisit mengusulkan, agar negara-negara ASEAN memberikan komitmen penuh untuk tidak menerapkan sistem tersebut. Selain itu, komitmen liberalisasi di bidang perdagangan dan investasi juga tetap di penuhi.

Lebih jauh, PM juga mengusulkan agar kehadiran dirinya dan Indonesia dalam pertemuan G-20 Summit di London, Inggris, akan bersama-sama mengirimkan pesan bahwa krisis keuangan tidak hanya melanda negara maju tapi juga berdampak pada negara berkembang dan negara dunia ketiga.

"Indonesia dan Thailand harus bersama-sama menyampaikan pesan bahwa dalam krisis global saat ini sangat penting untuk terus melakukan investasi dan melanjutkan proyek pembangunan," kata dia.

Amerika Serikat saat ini menyerukan kebijakan "Buy American" untuk melindungi produk dalam negerinya. Warga AS diimbau membeli produk buatan negeri sendiri untuk menggerakkan perekonomian nasional.

Polda Metro Jaya Dalami Soal Laporan Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert
Pemain Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On

Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 Vs Australia U-23, Nathan Tjoe-A-On Jadi Starter

Timnas Indonesia U-23 bakal melakoni laga kedua di penyisihan Grup A Piala Asia U 23 2024. Armada Shin Tae yong menghadapi Timnas Australia U-23.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024