VIVAnews - Presiden Yudhoyono menemui mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari di Ruang VIP Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin 23 Februari 2009. Menurut informasi yang diterima VIVAnews, Yudhoyono dan Ahtisaari mulai melakukan pembicaraan pada pukul 07.30 WIB.
Selanjutnya, Ahtisaari yang menerima Nobel Perdamaian tahun 2008 akan tinggal landas menuju Nanggroe Aceh Darussalam pada pukul 08.30 WIB.
Dalam siaran pers World Acehnese Association (WAA), organisasi orang Aceh di luar negeri yang diterima VIVAnews hari ini, kedatangan Ahtisaari ke Aceh diharapkan dapat mendamaikan suasana Aceh yang cenderung memanas.
Menurut juru bicara WAA, Tarmizi Age, kedatangan Ahtisaari harus dimanfaatkan seluruh elemen masyarakat Aceh, termasuk Gerakan Aceh Merdeka untuk menyampaikan kondisi dan situasi Aceh yang mulai tak mendukung situasi damai. "Sekaligus minta Eropa menempatkan tim khusus di Aceh," kata Tarmizi.
Keberadaan pihak yang aktif mengurus perdamaian di Aceh, tambah dia, mendesak. Sebab, proses demokrasi yang mulai berkembang di Aceh tidak boleh gagal di tengah jalan, khususnya menjelang pemilu yang juga menyertakan partai-partai lokal Aceh.
"Tim pemantau internasional seharusnya ditempatkan di Aceh, khususnya di daerah-daerah yang rawan konflik agar memberikan rasa aman bagi rakyat Aceh dalam pemilu," tambah dia.
Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK, Pakar Hukum: Upaya Intervensi Peradilan
Megawati telah mengajukan diri menjadi amicus curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan menyampaikan pendapatnya atas perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).
