VIVAnews - Satu lagi kuliner unik yang bisa dinikmati pecinta kopi di Pekalongan. Yaitu, kopi tahlil. Anda bisa menemukan penjual minuman ini di sekitar alun-alun kota batik ini.
Kopi tahlil, dari namanya tentu kita bisa menebak, minuman ini ada hubungannya dengan ritual tahlilan. Dan, ternyata memang benar. Konon, kopi ini biasa dihidangkan pada saat tahlilan, kegiatan mengaji bersama untuk mendoakan orang yang baru meninggal dunia.
Penasaran mencoba rasanya, saya langsung mencicipi minuman khas kota batik ini. Di sebelah alun-alun, berdekatan dengan Masjid Agung, ada warung lesehan kopi tahlil. Pemiliknya bernama Ibu Mislia. Saat ditanyakan makna dari sebutan kopi ini, ia membenarkan, bahwa minuman yang dijualnya itu memang salah satu syarat hidangan di acara tahlilan.
"Dulu, orang baru bisa menikmati kopi ini hanya pada saat tahlilan. Tapi, sekarang orang bisa minum kopi ini kapan saja, karena banyak yang menjualnya,ā€¯katanya.
Tak mengherankan, warung kopi tahlil tersebar di pekalongan. Tapi, yang paling ramai di kunjungi, ada di sekitar alun-alun kota. Salah satunya, kopi tahlil milik Ibu Mislia ini.
Sepintas kami rasakan kopi ini hanya seduhan kopi dengan air jahe. Memang benar, menurut Ibu Mislia, jahe adalah salah satu bahan membuat kopi ini. Tapi, tidak hanya itu. Ia kemudian membeberkan aneka tujuh bahan makanan yang dijerang dalam air untuk menyeduh kopi ini. Yaitu, jahe, kapulaga, cengkeh, kayu manis, pandan, batang serai, dan pala.
"Semua bumbu itu di-keprek (dihancurkan) dulu, lalu direbus selama dua jam. Setelah itu baru ditambah gula merah. Lalu, dicampurkan pada kopi,", kata Ibu Mislia, membeberkan resepnya.
Jadi, saat menyeruput kopi ini, rasa hangat langsung menjalar di seluruh tubuh. Badan yang tadinya pegal-pegal, langsung segar kembali. Rasanya, kita mendapat energi tambahan setelah minum kopi ini.
Ibu Mislia mengaku sudah tiga tahun berjualan kopi tahlil di alun-alun kota ini. Sebelumnya, warung kopi ini dikelola neneknya. "Resep tadi juga dari Nenek. Saya hanya meneruskan warisannya", ujarnya menambahkan.
Harga segelas kopi tahlil hanya Rp1.500. Jika ditambah susu, harganya menjadi Rp 2.500. Cukup murah kan? Siapa sangka, dari harga kopi yang cukup murah ini, omset penjualannya setiap hari cukup mengejutkan. Ibu Mislia mengaku bisa mendapatkan tak kurang dari Rp 200.000 per malam.
Jika ingin menikmati kopi ini, biasanya selepas Maghrib. Pada waktu-waktu ini, warung kopi tahlil baru buka. Untuk makanan yang menemani menyeruput kopi tahlil, ada ketan yang disiram gula merah dan parutan kelapa di atasnya. Panganan ini cocok menjadi teman santapan menikmati kopi tahlil ini.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Apresiasi terhadap keberhasilan Timnas Indonesia U-23 yang lolos dari fase grup dan melaju ke perempat final Piala Asia U-23 terus bermunculan. Salah satunya dari pelatih
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong mengungkapkan keinginannya jelang laga kontra Korea Selatan U-23 di perempat final Piala Asia U-23, Qatar.
Perempat Final! Shin Tae-yong Masih Belum Move on dari Kekalahan Timnas Indonesia U-23 Lawan Qatar
Gorontalo
16 menit lalu
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong belum juga melupakan kekalahan timnya saat bersua Qatar di laga perdana Grup A meski sudah lolos perempat final.
Khofifah Dianugerahi Satylancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Satu-satunya untuk Gubernur
Jatim
17 menit lalu
Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa menerima anugerah Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden Jokowi di Hari Otoda ke 28.
Selengkapnya
Isu Terkini