Tidak Ada Insentif Khusus untuk Tim Kemas

VIVAnews- Kejaksaan tidak menganggarkan gaji untuk tim supervisi dan bimbingan teknis penuntutan perkara tindak pidana korupsi yang dipimpin mantan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Kemas Yahya Rahman.

Demikian dikatakan Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung, Jasman Panjaitan kepada wartawan, Selasa 24 Februari 2009. "Tidak ada insentif khusus untuk Pak Kemas dan tim,'' kata Jasman.

Lebih lanjut Jasman menjelaskan dana yang digunakan untuk operasional tim dibebankan pada anggaran penanganan perkara di Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus.  ''Hanya akomodasi saja yang ditanggung,'' imbuh mantan penyidik di pidana khusus ini.

Pada 22 Januari 2009 kemarin Jaksa Agung Hendarman Supandji mengeluarkan surat keputusan nomor KEP 003/A/JA/01/2009 tentang Pembentukan Satuan Khusus Supervisi dan Bimbingan Teknis Penuntutan Tindak Pidana Korupsi Perikanan dan Ekonomi.

Dalam tim tersebut, Kemas menjabat sebagai koordinator unit I. Kejaksaan juga menempatkan mantan Direktur Penyidikan pada Pidana Khusus,  M Salim sebagai Wakil Koordinator.

Saat ini, tambah Jasman, tim yang dikomandani oleh Kemas belum turun ke lapangan. Jasman juga menyangkal bahwa penugasan kembali Kemas dan Salim adalah pengaktifan kembali keduanya. ''Mereka belum pernah dinonaktifkan,'' tegas Jasman.

Kemas dan Salim di copot dari jabatannya masing-masing karena terseret dalam kasus suap jaksa senior, Urip Tri Gunawan. Dalam sidang kasus itu, jaksa memutar rekaman percakapan antara Kemas dan pemberi suap ke Urip, Artalyta Suryani. Nama Salim pun mencuat dalam salah satu rekaman Artalyta tersebut.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman
Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024