Prediksi

IHSG Kembali Rawan Tekanan

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Kamis, 26 Februari 2009, berpotensi diikuti tekanan jual investor setelah pada transaksi kemarin ditutup menguat.

"IHSG bergerak mixed (berpeluang melemah dan menguat) cenderung terkoreksi," kata Hendri Effendi, analis PT Citi Pacific Securities kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 25 Februari 2009.

Hendri memproyeksikan, IHSG pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.280 dan batas atas (resistance) di level 1.330.

Mekanisme Sidang Sengketa Pileg 2024, MK Bagi 3 Panel Hakim

Pada transaksi Rabu, indeks berakhir positif di level 1.300,11 atau naik 4,24 poin (0,33 persen) dari perdagangan Selasa, 24 Februari 2009, yang berakhir melemah 16,57 poin (1,27 persen) ke posisi 1.295,87.

Di bursa Asia ditutup bergerak positif. Hang Seng Index menguat 206,56 poin atau 1,61 persen ke posisi 13.005,08, Nikkei 225 naik 192,66 poin (2,65 persen) ke level 7.461,22, dan Straits Times Singapura terangkat 2,35 poin atau 0,15 persen menjadi 1.616,79.

Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Rabu sore waktu New York atau Kamis dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 80,05 poin atau 1,09 persen ke level 7.270,89. Indeks Nasdaq turun 16,40 poin atau 1,14 persen menjadi 1.425,43 dan S&P 500 terkoreksi 8,24 poin atau 1,07 persen di posisi 764,90.

Menurut Hendri, pergerakan saham yang mixed beberapa hari terakhir menunjukkan investor masih khawatir terhadap faktor bursa global yang cenderung fluktuatif. "Sehingga, indeks akan rentan terhadap aksi jual mengingat pergerakannya secara teknis juga masih di bawah moving average jangka pendek," ujarnya.

Dia mengakui, faktor yang turut diantisipasi pelaku pasar adalah laporan keuangan kuartal IV-2008 emiten yang diperkirakan di bawah proyeksi dari tahun sebelumnya. "Tapi, bila laporan tersebut malah meningkat dapat mendorong penguatan harga saham," kata Hendri.

Waketum Nasdem Ahmad Ali Temui Prabowo Minta Dukungan Maju Pilgub Sulteng

Sedangkan analis pasar modal David Corneli berpendapat, IHSG masih diharapkan bisa melanjutkan pembalikan arah menguat (technical rebound) dan bertahan di area positif, mesi dalam kisaran yang sangat sempit. "Jadi,  pola sideways (mendatar) tentunya masih Berlangsung di sekitar titik psikologis 1.300," ujarnya.

Dia juga menambahkan, bila bursa global dan regional bergerak negatif lagi (terutama Wall Street) diprediksi IHSG bakal ikutan melemah lagi. Sebab, dari domestik maupun regional belum ada sentimen positif yang bisa mendongkrak posisi IHSG kuat di zona hijau."Jadi, pergerakan indeks Kamis masih sempit dikisaran 1.295-1.315," tutur David.


Rekomendasi Saham
Hendri menyarankan, beli terbatas (buy on weakness) saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG), dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Ketiga saham itu, kata dia, secara fundamental dan teknis masih menunjukkan saham bakal diburu pelaku pasar untuk jangka pendek ini.

David merekomendasikan, akumulasi saham BBCA, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).

Semua saham tersebut, ujar dia, masih layak beli karena sinyal penguatan secara teknis muncul.

Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini
Kemenkominfo menyelenggarakan kegiatan chip in literasi digital

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Kemenkominfo menyelenggarakan kegiatan chip in Literasi Digital dengan mengusung tema “Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya”.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024