Pemerintah Berharap Pada Minyakita
VIVAnews - Usulan pemerintah memberikan subsidi pada minyak goreng, ditolak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam rapat pembahasan stimulus. Sehingga, pemerintah berharap pada program minyak goreng kemasan sederhana bermerek Minyakita yang diluncurkan akhir bulan lalu untuk menstabilkan harga minyak di pasaran.
"Memang subsidi ditolak, tapi pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPNDTP) tetap jalan," kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krishnamurti di Jakarta, 27 Februari 2009.
Pemerintah, kata Bayu, akan memutar otak untuk mengubah strategi lain dalam menjaga kestabilan harga minyak goreng. "Pemerintah akan cari cara, setelah usulan subsidi ditolak. Apa strateginya, sedang dibahas," ujarnya.
Sementara ini, pemerintah mengandalkan penjualan Minyakita untuk menahan harga minyak goreng bergejolak naik. "Kita harapkan, Minyakita bisa menjadi penahan antara minyak goreng kemasan dengan minyak goreng curah," kata Bayu.
Menurut Bayu, rentang antara minyak goreng kemasan dan curah terpaut jauh. Kemasan bisa sampai Rp 12 ribu, sedangkan minyak goreng curah hanya Rp 7.500. "Jadi, jika Minyakita ditempatkan di posisi Rp 8.000-8.500 maka harga minyak goreng curah akan sulit naik bila terjadi friksi," ujarnya.
Dia menambahkan, minyak goreng curah sangat rentan dengan isu harga internasional. "Tapi, kalau Minyakita kan produk yang punya long term contract, sehingga bisa diproduksi dalam satu bulan," kata Bayu.
Bayu menilai, produsen Minyakita akan sangat setuju jika produksi minyak goreng kemasan sederhana terus ditingkatkan. "Produsen senang dong, karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran. Sudah diumumkan menteri," ujarnya.
Bayu memperkirakan biaya pemasaran dan pembentukan nilai jual (brand) bisa mencapai 30 persen dari total biaya produksi.
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal Dunia Saat Survey Medan Latihan di Karawang
Tentara Amerika Serikat yang meninggal dunia adalah Mayor WW
