Tersangka Aborsi Membuat Bingung Polisi

VIVAnews - Bidan Atun, pemilik klinik aborsi di Johar Baru, membuat bingung kepolisian. Ia mengaku sakit, tapi tak mau diobati.

"Ini kan aneh. Di bawa ke rumah sakit tak mau, obat dari kami juga tak diminum," kata Kepala Kepolisian Sektor Johar Baru, Komisaris Theresia Mastail, kepada VIVAnews, Rabu 4 Maret 2009. "Jujur saya baru pertama menangani tersangka seperti ini."

Atun mengalami depresi berat sejak menjadi tahanan polisi. Dia sering pingsan di tahanan. Theresia menduga, kondisinya memburuk lantaran pada awal masa penahanan Atun tak mau makan. Bahkan dua hari lalu, Atun sempat mencoba bunuh diri dengan kawat.

Ulah Atun ini membuat repot polisi. Dengan alasan kesehatan, Atun menolak melakukan olah tempat kejadian perkara di dua lokasi baru yang disegel akhir pekan lalu. Dua lokasi baru ini berjarak hanya beberapa meter dari klinik aborsi. Di dua tempat itu, Atun dan timnya diduga mengubur ratusan janin dan bayi yang digugurkan.

Olah tempat kejadian perkara di dua lokasi itu seharusnya dilakukan akhir pekan lalu. Tapi, hampir sepekan Atun terus melakukan penolakan melalui kuasa hukumnya. "Kita lihat saja dulu lah perkembangannya," tutur Theresia. "Tim dokter kepolisian juga terus memantau."

Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi

Klinik aborsi milik Atun digerebek pada awal pekan lalu atas pengembangan yang dilakukan kepolisian sejak 18 Mei 2008. Sembilan orang resmi tersangka yang terdiri dari dokter, pemilik, dan petugas administrasi, dan pembantu.

bantuan untuk warga Gaza

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza

Meski tengah berduka, Rusia mengatakan pihaknya tetap mengirimkan lebih dari 29 ton bantuan kemanusiaan ke pada warga Palestina di Jalur Gaza yang tengah dilanda perang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024