Kaltim Ingin Jadi Beranda Indonesia

VIVAnews - Sebagai salah satu wilayah perbatasan, Kalimantan Timur segera berbenah diri untuk menjadi beranda di wilayah Indonesia dan mampu bersaing dengan Malaysia. Dengan demikian, diharapkan pendatang ilegal Indonesia yang ada di Malaysia akan kembali ke negara asalnya.

Hal ini dikatakan Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak kepada wartawan usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana, Rabu 4 Maret 2009.
 
"Dengan menjadi beranda, kita tidak akan lagi menjadi wilayah belakang. Diharapkan pendatang haram ke Malaysia akan bisa ditarik kembali," kata Awang Faruq.
 
Untuk itu, Kalimantan Timur berencana untuk meningkatkan hasil di bidang perkebunan dan hutan tanaman industri. Setelah berhasil meningkatkan hasil perkebunan dan kehutanan, para imigran gelap itu diharapkan bisa bekerja atau menjadi pemilik plasma-plasma di perkebunan.
 
Peningkatan kualitas sumber daya manusia juga salah satu prioritas pembangunan jadi program pemerintahan Kalimantan Timur, terutama di bidang pendidikan.

Anggaran pendidikan sebesar 20 persen, kata Awang, sudah bisa direalisasikan. Sehingga program wajib belajar 9 tahun bisa berjalan dengan baik.

"Biaya pendidikan SD hingga SMA sudah gratis. Bahkan di beberapa kabupaten juga gratis hingga tingkat perguruan tinggi," kata Awang.

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Bahlil Lahadalia merespons tudingan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Ia dituding tak netral dengan mendampingi Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024