Stok Solar Berlimpah

AKR Sepakati Pembelian Solar Pertamina

VIVAnews - PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk telah menyepakati membeli kelebihan solar dari PT Pertamina (Persero). Rencananya, AKR akan membeli 30 ribu kiloliter.

Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

"Saat ini Pertamina sudah berhasil menyepakati penjualan dengan AKR," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Anang Rizkani Noor kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu 4 Maret 2009.

Sayangnya, Anang enggan merinci harga beli solar AKR dari Pertamina. Yang jelas, Pertamina sempat melontarkan pernyataan akan menjual dengan harga miring asalkan harganya tidak terlalu jatuh.

Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia

Dia mengatakan, Pertamina juga tengah melakukan penjajakan kepada beberapa perusahaan lain. Pertamina optimistis dalam waktu dekat kesepakatan itu sudah kelar. "Dalam waktu dekat ini mudah-mudahan sudah ada kesepakatan," ujar Anang.

Pertamina mengaku menjual solar merupakan salah satu cara tercepat mengurangi stok solar yang berlebih. Saat ini stok solar milik Pertamina mencapai 35 hari konsumsi, bahkan sempat mencapai 50 hari konsumsi. Padahal, idealnya 25 hari konsumsi. Sebelumnya Pertamina sempat akan mengekspor solar, namun batal. Demikian dengan rencana penyulingan solar menjadi avtur juga gagal.

Pertamina telah menawarkan ke sejumlah perusahaan dalam negeri. Perusahaan- perusahan yang menjadi sasaran antara lain, PT Petronas Niaga Indonesia, PT Petro Andalan Nusantara, dan PT PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). 

Bahkan, PLN yang merupakan konsumen besar menolaknya. Alasannya, PLN masih memiliki stok solar yang cukup banyak. "Jika memang kami perlu solar, pasti kami akan eminta harga murah," kata 

Selain menjual solar, Pertamina juga memaksimalkan daya tampung pada konsumen. Tindakan ini dilakukan baik konsumen industri, perkapalan, maupun ritel. Selain itu Pertamina juga telah meningkatan penjualan domestik dan negosiasi menjadwal ulang impor BBM.

Selain Netanyahu, Ini Pihak Israel yang Dikabarkan Akan Ditangkap Pengadilan Kriminal Internasional
Presiden Iran, Ebrahim Raisi (tengah).

Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, tiba di Islamabad pada hari Senin, 22 April 2024 untuk kunjungan resmi selama tiga hari. Iran dan Pakistan sedang berupaya baiki hubungan

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024