RI-Cina Belum Singgung Harga Baru Tangguh

VIVAnews - Pemerintah Indonesia dan Cina telah sepakat melakukan negosiasi ulang soal kontrak gas alam cair (LNG) Tangguh. Negosiasi akan dilakukan tim teknis. Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Cina Hu Jin Tau belum menyinggung soal harga baru.

"Belum, nanti urusan itu (harga) akan dibahas tim teknis," ungkap Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal yang ikut dalam rombongan Presiden ke Beijing, Cina, saat dihubungi VIVAnews, Kamis 23 November 2008 malam.

Renegosiasi kontrak LNG Tangguh, kata Dino, akan dibahas dalam waktu dekat oleh tim teknis yang ditunjuk masing-masing negara. Indonesia menunjuk Menkeu Sri Mulyani sebagai ketua tim teknis yang akan membahas masalah ini secara lebih rinci nanti. "Tadi masalah Tangguh hanya salah satu butir yang dibicarakan kedua belah pihak. Masih yang umum-umum," kata Dino.

Keinginan renegosiasi kontrak LNG Tangguh berawal saat Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan potensi kerugian negara dari penjualan LNG Tangguh yang mencapai US$ 75 miliar selama 25 tahun kontrak.

Potensi kerugian ini akan makin membengkak jika formula yang sudah disepakati sebelumnya tidak dapat diubah dan dalam 25 tahun ke depan harga minyak dunia berada di atas US$ 120 per barel.

Nilai kontrak LNG Tangguh yang disepakati pada 2002 sebesar US$ 3,4 per MMBTU dianggap tidak realistis lagi dengan kondisi saat ini. Sebagai perbandingan harga LNG Bontang saat ini mencapai US$ 20 per MMBTU

Dalam pertemuan itu, lanjut Dino, kedua pimpinan negara membahas hubungan bilateral, khususnya yang terkait kemitraan strategis antara Indonesia dan Cina. Dalam pertemuan itu Presiden Hu Jin menginginkan kerjasama dalam proyek-proyek infrastruktur dan terus dipelihara. Pertemuan tersebut berlangsung hanya 20 menit.

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Bahlil Lahadalia merespons tudingan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Ia dituding tak netral dengan mendampingi Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024