Krisis Keuangan Global

Indeks Anjlok, Bursa Saham Filipina Terhenti

VIVAnews - Transaksi di bursa saham Manila, Filipina, langsung dihentikan saat indeksnya anjlok hingga lewat 10 persen, jelang tengah hari Senin 27 Oktober 2008. Menurut situs internet ABS-CBN, pada pukul 11.23 waktu setempat, indeks saham gabungan 30 perusahaan utama yang menjadi barometer perdagangan turun drastis 10,03 persen ke level 1.757,46.

Ini merupakan kali pertama otoritas bursa menghentikan transaksi demi mencegah harga-harga saham terus menurun sekaligus demi memulihkan stabilitas pasar.

Anjloknya perdagangan saham di Manila diikuti oleh kabar kerugian besar yang diderita oleh Banco de Oro. Bank kedua terbesar di Filipina tersebut menderita kerugian sebesar 1,3 miliar peso (US$ 26,3 juta) selama tiga bulan berturut-turut hingga September 2008. Kerugian itu akibat efek dari bangkrutnya bank investasi di Amerika Serikat, Lehman Brothers. 

Laba bersih di perdagangan saham yang didapat Banco de Oro selama sembilan bulan hingga September 2008 pun anjlok hingga 1,06 miliar peso. Angkanya jauh lebih rendah ketimbang laba yang didapat Banco sebesar 4,88 miliar peso pada periode yang sama tahun lalu.

Pada awal perdagangan Senin, 27 Oktober 2008, harga saham Banco de Oro melorot 18,6 persen hingga senilai 24 peso. Namun pihak Banco menegaskan bahwa usaha inti tetap berjalan normal. 

4 Kebiasaan Unik Suku Dayak, Dari Telingaan Aruu hingga Panggil Arwah Leluhur
Gedung Bank Indonesia (BI).

Ekonomi Dunia Bergejolak, BI Buka-bukaan Hasil Stess Test Terbaru Sektor Perbankan

 Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, hasil stress test BI menunjukkan bahwa ketahanan perbankan dan korporasi saat ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024