Lobi RUU Pemilihan Presiden

Golkar Berharap Tak Ada Voting

VIVAnews - Fraksi Partai Golkar berharap Rancangan Undang-undang Pemilihan Presiden tak disahkan melalui voting. Golkar mengusahakan RUU ini disahkan secara konsensus.

"Ini kan lobi hari terakhir. Mudah-mudahan ada titik temu," ungkap Ketua Fraksi Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, sebelum mengikuti rapat lobi di Hotel Santika, Jalan KS Tubun, Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2008.

Kalaupun voting digelar, Priyo Budi Santoso khawatir Golkar dan pendukung syarat suara 25 persen untuk mencalonkan presiden akan menang. Priyo menegaskan, hari ini dan kemarin, posisi Golkar pada angka 25 persen. Namun bagi Golkar 25 persen bukan angka keramat karena masih bisa dikompromikan demi kebersamaan. "Itu kalau partai yang memegang angka kecil mau kompromi," imbuh Priyo.

Sementara itu, wakil Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Panitia Khusus RUU Pemilihan Presiden, Sutradara Ginting, menegaskan partainya tetap bertahan pada angka 25 persen. PDIP ingin Pemilihan Presiden berlangsung satu putaran saja supaya biaya politik lebih murah. Lebih lanjut Sutradara beralasan, biaya politik yang mahal pada saatnya nanti akan ditanggung oleh rakyat melalui politisi yang korup.

Feline Lower Urinary Tract Disease: All Cat Lovers Need to Know
Kepala Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi

OJK Ingatkan Emak-emak Hati-hati Terjerat Rentenir: Bunganya Luar Biasa Mencekik Leher

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewanti-wanti para ibu-ibu atau emak-emak agar tidak meminjam uang dari rentenir.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024