Prediksi

Indeks Berpeluang Rebound

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada transaksi Rabu, 29 Oktober 2008, berpeluang berbalik arah menguat (rebound). Penguatan rata-rata bursa global dan regional, serta peningkatan harga komoditas tambang diperkirakan menjadi pemicunya.

“Indeks cenderung rebound dengan batas bawah (support) 1.090 dan batas atas (resistance) di 1.200,” kata analis Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2008.

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Pada transaksi Selasa, indeks ditutup melemah 55,37 poin atau 4,75 persen ke level 1.111,035 dari perdagangan Senin, 27 Oktober 2008, yang terkoreksi 78,46 poin (6,30 persen) di posisi 1.166,41.

Sedangkan bursa saham Asia, ditutup rata-rata menguat seperti Hang Seng yang naik 14,35 persen, Kospi 5,57 persen, Nikkei 6,41 persen, dan, Straits Times Index yang menguat sebesar 1,65 persen.

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Menurut Pardomuan, indeks diprediksi menguat kembali akibat terdorong menguatnya bursa global dan regional, seiring keluarnya data penjualan rumah baru di Amerika Serikat yang naik 2,7 persen, yang menunjukkan negara Adidaya itu belum terjerumus ke jurang resesi.

Bahkan, kata dia, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed diperkirakan memberi sentimen positif pada pergerakan pasar saham keseluruhan. “Kenaikkan harga komoditas nikel dan timah sebesar 10-15 persen yang diperkirakan kembali memberikan sentimen positif pada saham-saham tambang tersebut turut mendukung,” jelas Pardomuan.

Bule Jerman Serang Penjaga Vila di Bali Usai Ditagih Nunggak Sewa 4 Bulan

Pardomuan menambahkan, berlanjutnya program pembelian kembali saham (buyback) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) publik maupun swasta dan keluarnya laporan keuangan kuartal III-2008 sejumlah emiten diprediksi juga memberikan angin segar.

Sedangkan pelemahan rupiah kata dia, diperkirakan hanya sedikit memengaruhi pergerakan indeks. Sebab, pemerintah berkomitmen mengintervensi rupiah agar tetap terjaga. “Jadi, indeks diikuti sentimen positif. Kecuali, data ekonomi AS kembali di bawah ekspektasi pasar,” ujar Pardomuan.

Analis PT Optima Securities Ikhsan Binarto juga berpendapat, indeks berpotensi bergerak positif mengikuti bursa regional yang rata-rata ditutup rebound pada perdagangan Selasa. “Saham-saham BUMN yang mengadakan program buyback juga akan menjadi motor pergerakan indeks,” jelasnya.

Dia mengatakan, antisipasi investor terhadap laporan keuangan kuartal III-2008 emiten yang diprediksi positif dan hasil pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang diperkirakan memotong suku bunga 50 basis poin (bps) menjadi 1 persen memicu indeks rebound dengan kisaran di level 1.070-1.150.


Rekomendasi Saham
Pardomuan Sihombing merekomendasikan, akumulasi beli saham-saham unggulan (blue chips) yang cukup murah harganya dan berfundamental menjanjikan.

Saham-saham itu kata dia, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Telekomunikasi Indonesi Tbk (TLKM), PT Perusahaaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR). Serta saham perbankan, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Ikhsan Binarto juga menyarankan, koleksi saham SMGR, TINS, ANTM, TLKM, dan PGAS, terkait rencana buyback dan proyeksi kinerja yang positif tahun ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya