Tiga Agen BIN Akui Kenal Pollycarpus

VIVAnews - Dalam pemeriksaan penyidik kepolisian,  tiga agen Badan Intelijen Negara, yakni Zondi Anwar, Kawan, dan Arifin, mengaku mengenal terpidana pembunuhan Munir, Pollycarpus Priyanto.

Hal itu diungkapkan penyidik, Daniel Tafiona, saat memberikan kesaksiannya di sidang pembunuhan Munir dengan terdakwa agen Badan Intelijen Negara, Muchdi Pr, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 30 Oktober 2008. "Saat pemeriksaan penyidik, saksi Arifin mengaku pernah melihat Pollycarpus di kantor BIN," kata Daniel dihadapan majelis hakim.

Pengakuan Daniel itu mematahkan kesaksian ketiga anggota Badan Intelijen Negara itu saat bersaksi dalam sidang kasus yang sama. Saat bersaksi di muka hakim beberapa waktu lalu, ketiganya membantah mengenal Pollycarpus.

Daniel menambahkan penyidik telah merekam proses pemeriksaan ketiga saksi secara audio visual dari awal hingga akhir.  Menurut Daniel, saksi sudah diberitahu terlebih dahulu sebelum direkam. Rekaman itu, kata dia, merupakan langkah antisipasi di kemudian hari jika diperlukan.

Saat jaksa penuntut umum meminta Daniel memutar rekaman itu, Daniel menyatakan, "Siap menunjukkan." Penegasan itu langsung disambut tepuk tangan dari keluarga dan pendukung Munir. Ketua Majelis Hakim Suharto sampai menegur pengunjung yang melakukan tepuk tangan itu. "Harap tenang dan tertib dan tidak mengganggu persidangan," tegas Suharto.

Dalam kesaksiannya, Daniel juga mengutarakan selama memeriksa ketiga saksi, pihaknya tidak memberikan tekanan apapun. Bahkan, kata dia, saksi selalu didampingi orang lain dari Badan Intelijen Negara selama menjalani pemeriksaan.

"Saksi Kawan didampingi oleh pegawai BIN bernama Ali, sedangkan Zondi dan Arifin didampingi oleh pegawai Darmono," kata Daniel.

Bantah Selingkuh, Rizky Nazar Tantang Netizen Buktikan Video Ciuman dengan Salshabilla Adriani
Warga Kabupaten Tulang Bawang, Lampung meninggal akibat terkena penyakit DBD

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Lampung telah menimbulkan korban jiwa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024