Ancaman Pembunuhan Presiden

Panglima TNI: Pengamanan Sebaik Mungkin

VIVAnews - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso tetap menyiagakan pengamanan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pernyataan itu dikatakan Djoko terkait beredarnya situs ancaman pembunuhan kepada Presiden Yudhoyono dan Wakil Presiden Kalla, yang mengatasnamakan tiga terpidana mati kasus bom Bali.

"Tentunya semua pengamanan kita siapkan sebaik mungkin dalam arti luas," tegas Djoko Santoso usai Rapat Koordinasi Bidang Politik dan Keamanan di kantor Menteri Widodo AS, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 4 November 2008.

Pengamanan pun, lanjut Djoko, bukan hanya dilakukan oleh TNI saja. Tetapi juga seluruh aparat kepolisan. Selain itu, pengamanan dalam arti luas bukan hanya diberikan kepada pemimpin negara. "Bukan hanya Presiden dan Wakil Presiden saja," singkatnya

Penegasan Djoko ini terkait beredarnya situs ancaman pembunuhan yang tertulis dalam tiga bahasa. Situs itu mengatasnamakan tiga terpidana mati kasus bom Bali, Amrozi, Imam Samudra dan Mukhlas. Isinya, ancaman pembunuhan kepada Yudhoyono, Kalla, Menteri Andi Mattalatta, Jaksa Agung Hendarman Supandji dan Ketua PBNU Hasyim Muzadi.

PKS Hormati Putusan MK: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Baca juga: Sebuah Situs Ancam Bunuh Presiden dan Pembuat Situs Sembunyikan Identitas

Beli Sepatu Bola Rp 10 Juta, Kena Pajak Rp 31 Juta

Viral Beli Sepatu Bola Rp10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta, Ini Kata Bea Cukai

Bea Cukai mengatakan bahwa pengenaan pajak Rp 31,8 juta tersebut merupakan sanksi ketidaksesuaian Cost, Insurance and Freight (CIF) atau total nilai harga barang ditambah

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024