Kanal Banjir Terbengkalai

Hujan Bisa Tenggelamkan 60% Wilayah Jakarta

VIVAnews - Proyek Kanal Banjir Timur dan Kanal Banjir Barat tak kunjung kelar. Padahal musim hujan sudah mulai mengguyur Jakarta dan sekitarnya.

Proyek Kanal Banjir Timur hingga 25 Oktober 2008, penyelesaiannya baru mencapai 25-30 persen. Sedangkan Proyek Kanal Banjir Barat baru kelar 34 persen.

Pemerintah memperkirakan, jika musim hujan tahun ini sama dengan tahun lalu, 2.500 - 3.000 milimeter per tahun, maka 50 - 60 persen daerah di Jakarta dan sekitarnya akan tenggelam terkena banjir.

Kepala Sub Direktorat Pelaksana Wilayah Barat Direktorat Sungai Danau dan Waduk Departemen Pekerjaan Umum Tri Bayu Adji mengatakan, pengendalian banjir, khususnya Jakarta hingga saat ini masih terkendala pembangunan kanal banjir.

Pembebasan lahan Kanal Banjir Timur misalnya, yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menyisakan 25 persen dari total lahan yang dibebaskan. "25 Persen ini lokasinya terpecah-pecah, sehingga menyulitkan penyelesaian Proyek Kanal Banjir Timur ," ujar Tri kepada VIVAnews, di ruang kerjanya, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu 5 November 2008.

Departemen Pekerjaan Umum memberikan batas pembebasan lahan kepada Pemerintah DKI hingga akhir April 2009. Jika tidak tuntas, departemen tidak berani menjamin akhir 2009 Kanal Banjir Timur dapat berfungsi.

"Saat ini Departemen Pekerjaan Umum tengah berkoordinasi dengan Pemprov DKI agar pembebasan lahan dipercepat," imbuhnya.

Meskipun demikian, kanal banjir tidak akan menuntaskan masalah banjir di Jakarta. Tri mengatakan, Jakarta akan tetap banjir dengan intensitas rendah. Kanal Banjir Timur hanya melindungi 270 km persegi atau 27 ribu hektare, di sekitar kanal banjir.

Saat proyek kanal banjir selesai, beberapa sungai akan dialihkan ke kanal banjir sebelum memasuki Jakarta. Sungai itu di antaranya Sungai Cipinang, Sungai Sunter, dan Sungai Buaran. Sehingga banjir di Jakarta bisa berkurang. "Tetapi 40 persen wilayah Jakarta yang di bawah permukaan laut masih akan terkena banjir," ujarnya.

Tri menjelaskan, jika proyek kanal banjir sudah jadi, banjir yang biasanya setinggi 1 - 2 meter dalam rentang seminggu akan berkurang menjadi 20 cm, dan berlangsung 1-2 hari.

Selain proyek kanal banjir, Departemen Pekerjaan Umum juga mengadakan normalisasi belasan sungai yang melintasi Jakarta dan sekitarnya. Normalisasi sungai ini menelan biaya Rp 200 miliar yang merupakan anggaran 2007 dan 2008.

Jika normalisasi ini selesai, ia memperkirakan air hujan tidak langsung mengenai Jakarta. Tetapi bisa melalui sungai-sungai yang telah dinormalkan sebelum masuk Jakarta. Sedangkan, untuk dataran rendah seperti Tanjung Priok, Departemen Pekerjaan membangun sistem tanggul agar air hujan tidak langsung mengenai wilayah tersebut.

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Dimulai, Yogyakarta Tuan Rumah Seri Perdana
Presiden Direktur P&G Indonesia Saranathan Ramaswamy

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

Presiden Direktur Procter and Gamble (P&G) Indonesia, Saranathan Ramaswamy menilai, Indonesia memiliki prospek bisnis yang cerah di masa depan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024