Presiden Baru AS

Karena Obama Punya Telinga

Kini ada catatan sejarah baru dunia. Amerika Serikat memiliki presiden berkulit hitam. Barack Obama. Dia menjungkalkan lawannya yang berkulit putih, John McCain.

Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23

Sejarah itu dicetak hari ini, Rabu 5 November 2009. Obama dicalonkan Partai Demokrat, sedangkan McCain diusung Partai Republik. Hasilnya Obama menang mutlak dengan meraih 338 dan McCain cuma 155 suara. Dia menjadi presiden yang ke-44.

Dari perhitungan suara, Obama menang telak di negara bagian Massachusetts, Connecticut, Illinois, New Jersey, Maine, Maryland, Wisconsin, Michigan, New York, Rhode Island, Minnesota, Pennsylvania, New Hampshire, Vermonta, Delaware, Maine, serta Washington DC.

Kemenangan Obama sudah diramalkan para pengamat politik Amerika Serikat sejak dia berhasil mengalahkan Hillary Clinton dalam konvensi Partai Demokrat. Banyak pengamat menilai bahwa ketimbang McCain, Hillary adalah lawan sesungguhnya bagi Obama.

Sebab, mantan ibu negara Amerika Serikat itu, hampir memiliki segala-galanya: uang, jaringan politik, wangi dan juga pesona yang kuat. Dari reli kampanye selama enam bulan -Januari hingga Mei 2008- Obama akhirnya terpilih mewakili Demokrat.

Menjabat sebagai Presiden Amerika dalam usia 47 tahun, Obama lahir 4 Agustus 1961, dari ayah Afrika dan ibu Amerika Serikat. Sang ayah bernama Barack Hussein Obama, seorang ekonom dari Desa Alego, 60 kilometer ibukota Kenya. Sedang ibunya, Ann Dunham, berasal dari Kansas. Keduanya bertemu ketika Barack senior kuliah di Amerika Serikat.

Darah Afrika itu lah yang membuat pemilihan umum di negeri Paman Sam itu bergemuruh jauh hingga ke desa-desa di Kenya. Rupa-rupa persiapan mereka bila Obama jadi presiden. Pemerintah Kenya memperluas bandara guna menyambut Obama datang ke sana, sedang di kampung-kampung, rakyat siap sembelih sapi.

Semenjak belia Obama sudah ditempa hidup keras. Ayah dan ibunya bercerai saat Obama masih pakai popok. Ibunya kemudian menikah dengan pria asal Indonesia bernama Lolo Soetoro.

Surya Paloh Pikir-pikir Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

Dari situlah pertautan Obama dengan Indonesia. Sang ibu dan ayah tirinya, memboyong Obama ke Jakarta ketika dia berusia enam tahun.
Di Jakarta mereka menetap di Menteng, Jakarta Pusat. Itulah sebabnya, keriuhan Pemilu di Amerika Serikat itu, ikut menyinggapi warga Indonesia.

Teman-teman masa kecinya di Jakarta ramai-ramai mengelar hajatan menyokong Obama. Obama sempat sekolah di Sekolah Dasar (SD) 01 Menteng di Jalan Besuki, Jakarta Pusat. Dia masuk sekolah itu 1 Januari 1968 dan duduk di kelas 1B. Separuh dari masa belianya dihabiskan di Jakarta.

Empat tahun menetap di Indonesia, Obama kembali ke Hawaii. Dia tinggal bersama kakek-neneknya dan bersekolah di sana. Hingga kemudian, Obama belajar ilmu politik di Universitas Columbia di New York, dan pindah ke Chicago menjadi petugas masyarakat selama tiga tahun.

Bintangnya mulai benderang sejak menimba ilmu hukum di Universitas Harvard, pada 1988. Dia menjadi keturunan Afrika pertama yang  menjadi presiden Harvard Law Review, sebuah organisasi independen mahasiswa Universitas Harvard yang menerbitkan jurnal hukum.

Ayah dua anak ini kian sohor setelah menjadi senator negara bagian Illinois periode 1996-2004. Dia termasuk senator yang  menentang keras perang  Irak sejak awal,jauh sebelum serdadu Amerika Serikat merangsek ke Irak, Maret 2003.

Obama menjadi kesayangan media, juga kaum wangi di Hollywood. Banyak pesohor yang giat mendukungnya. Pembawa acara televisi Oprah Winfrey  --talk show terbesar di Amerika yang ditayangkan sejumlah televisi di berbagai belahan dunia -- memberi alasan bahwa, "Obama mempunyai telinga untuk mendengarkan dengan baik, dan lidah yang dicelupkan dalam kebenaran yang tak dipulas."

Dukungan Oprah, sejumlah pesohor dan media massa di AS, dipercaya turut melempangkan jalan Obama ke Gedung Putih.

Lawan PSM Makassar Jadi Laga Hidup Mati Bagi Arema FC
Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu

Kehadiran pasangan AMIN saat penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024–2029 dinilai bisa memberi legitimasi hasil Pemilu 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024