Harga Minyak Sentuh US$ 60/Barel

VIVAnews - Harga minyak dunia kini menyentuh US$ 60 per barel. Harga terendah ini akibat ancaman pertumbuhan ekonomi dan resesi global.

Harga minyak anjlok setelah Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat mengumumkan jumlah pengangguran di negaranya melonjak hingga tertinggi sejak 25 tahun terakhir. Pengangguran di AS naik dari 122 ribu menjadi 3,84 juta jiwa. Departemen itu mengatakan, penjualan ritel akhir bulan Oktober terjerembab terendah sejak 1969.

Ketika perekonomian melamban, permintaan energi juga turun. Salah satu efeknya, harga gasolin terjatuh hingga US$ 4 per galon dari harga tertinggi musim panas lalu.

Harga minyak mentah di New York Mercantile Exchange (Nymex) jenis Light, Sweet untuk pengiriman Desember terjatuh 7 persen atau US$ 4,53 ke US$ 60,77 per barel. Mendekati harga terendah pada Maret 2007, yang waktu itu US$ 60.16 per barel. Jatuhnya harga minyak ini merupakan pecahnya gelembuh selama setahun. 

Analis minyak dari Cameron Hanover Peter Beutel mengatakan, jatuhnya harga minyak mentah akibat menguatnya dolar AS, ketakutan akan resesi, dan melemahnya pasar saham. “Harga minyak telah menunjukkan harga terendah beberapa hari terakhir,” ujarnya, seperti dilansir AP, Jumat 7 November 2008.

Perdagangan di Nymex yang lain, harga gasolin turun 8,8 sen ke US$ 1,336 per galon. Heating juga turun 11 sen ke US$ 1,942 per galon. Demikian juga dengan gas alam pengiriman Desember juga turun 27 sen ke US$ 6,979 per seribu kaki kubik. Di InterContinental Exchange (ICE) London, minyak Brent pengiriman Desember juga anjlok US$ 4,44 ke US$ 57,43.

PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Ahmad Syaikhu: Kinerjanya Bagus
ODGJ Ngamuk di Cengkareng, Mau Tikam Kakaknya

ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos

Seorang pria berinisial A yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, mengamuk hingga nyaris menikam keluarganya sendiri. Untung

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024