VIVAnews - Sekitar 4.300 buruh PT Rajabrana, di Jalan Bogor, KM 35, Cimanggis Depok berunjuk rasa dengan memblokir pintu masuk menuju pabrik. Mereka menuntut gaji yang belum dibayarkan bulan Mei hingga September 2008, dan tunjangan hari raya yang totalnya senilai Rp 94 miliar.
Aksi unjuk rasa digelar untuk menghadang Bangkok Bank yang akan mengeksekusi PT Rajabrana, karena memiliki utang sebesar Rp 360 miliar.
Sekretaris Serikat Pekerja Nasional, Sarpangi mengatakan, sebelum Bangkok Bank mengeksekusi, hak-hak karyawan yang belum dibayarkan harus diselesaikan dulu.
Hak karyawan senilai Rp 94 miliar, yang terdiri dari gaji karyawan yang belum dibayar sebesar Rp 27.128.085.353. Lalu tunjangan hari raya sebesar Rp 5.044.592.604 dan uang pisah karyawan yang mengundurkan diri, meninggal dunia, dan PHK sebanyak 136 orang yang jumlahnya mencapai Rp 2.060.422.968, dan uang pesangon karyawan sejumlah 3.941 orang, sebesar Rp 58.245.203.004.
Jumlah itu dibuat berdasarkan kesepakatan bersama, dan ditandatangani Serikat Pekerja Nasional PT Rajabrana, pihak perusahaan, dan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok.
4.300 karyawan PT Rajabrana mengaku telah mengajukan PHK kepada perusahaan, menyusul kondisi perusahaan yang kritis karena utang.
Pimpinan perusahaan Darwin Wijaya, saat ini ditahan terkait dugaan kasus pengelapan dana Jamsostek PT Rajabranan sebesar Rp 2,6 miliar. PT Rajabrana yang bergerak di industri garmen sejak Juni 2008 sudah tidak berproduksi lagi.
Laporan : Ramuna/ Depok
Golkar Terbuka Jika Jokowi-Gibran Mau Gabung: Amin, Kami Anggap Doa
Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid mengaminkan jika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka bergabung ke Partai Golkar.
