BI: Kredit 2009 Bakal Tumbuh 22 Persen

VIVAnews - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit tahun depan akan mencapai 22 persen. Proyeksi itu lebih rendah dari pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 34,9 persen yang juga sudah diturunkan dari 36 persen.

"Penurunan itu tidak terlalu drastis, intermediasi masih tetap berjalan," ujar Deputi Gubernur BI, Hartadi Sarwono di Jakarta, Senin, 10 November 2008.

Menurut dia, target pertumbuhan pinjaman sebesar 22 persen tersebut berasal dari kredit modal kerja, investasi yang mungkin turun, serta kredit konsumsi yang masih tetap berjalan.

Kendati belum memasuki 2009, saat ini, perbankan mulai mengerem kredit untuk menjaga likuiditas mereka. Cara yang dilakukan di antaranya menaikkan suku bunga pinjaman, termasuk pinjaman kredit perumahan (KPR). 

Menurut Hartadi, suku bunga KPR memang tinggi. Menurut dia, kenaikan suku bunga itu bisa dilakukan oleh perbankan supaya tidak menderita kerugian atau keuntungannya tetap tinggi. "Kalau karena likuiditas, kami tidak bisa terima alasan itu."

Di Tengah Konflik Perang, Tiongkok Dukung Upaya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hartadi mengingatkan bank sentral akan tetap menjaga likuiditas di perbankan guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Dia mengakui BI Rate yang menjadi acuan suku bunga memang belum menurun, namun BI membuka kelonggaran likuiditas lewat cara lain, seperti menurunkan giro wajib minimum.

Ilustrasi bunuh diri.

Meli Joker Tewas Bunuh Diri Sambil Live di Instagram, Psikolog Soroti Hal Ini

Psikolog klinis, Meity Arianty mengungkap bahwa tingkat bunuh diri kadang masih belum menjadi perhatian penting.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024