Ada Titiek, Tapi Tanpa Hidayat Nur Wahid

VIVAnews - Acara dialog dengan anak dan cucu tokoh-tokoh nasional yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rabu, 19 November 2008, kemarin berlangsung meriah. Titiek Soeharto merupakan salah seorang tamu yang hadir. Petinggi-petinggi PKS, mulai dari Ketua Majelis Syura Hilmi Aminuddin, Presiden PKS Tifatul Sembiring, dan jajaran pimpinan fraksi PKS hadir semua dalam acara yang berlangsung mulai pukul 13.00 Waktu Indonesia Barat itu.

Tapi ada satu tokoh PKS yang tak hadir, padahal paling sering disebut sebagai calon Presiden Indonesia dari PKS: Hidayat Nur Wahid. Di manakah Hidayat saat acara berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, itu?

Hidayat terakhir kali diberitakan berada di Jerman, 13 November 2008. Namun pada 16 November 2008, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini telah berada kembali di Indonesia.

Sumber orang dekat Hidayat menyebut, sebenarnya mantan Presiden PKS itu akan menghadiri acara yang ramai diberitakan itu. "Namun pas mau berangkat, beliau tiba-tiba nggak enak badan. Beliau lalu ke rumah sakit," katanya. Dan hari ini, Hidayat berangsur sembuh dan telah berada di Yogyakarta menghadiri sejumlah pertemuan.

Namun keterangan ini agak berbeda dengan pernyataan Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR, Zulkieflimansyah. Zul mengatakan, Hidayat sudah seminggu sakit. "Banyak acara-acara internal PKS yang tidak dihadiri beliau dalam 2 minggu ini," kata Zul.

Untuk diketahui, Hidayat Nur Wahid beberapa hari setelah Soeharto wafat konsisten menyatakan Soeharto tak bisa dinyatakan negara sebagai pahlawan sebelum kasus-kasus hukumnya diselesaikan. Namun sebagai pribadi, Hidayat menyatakan telah memaafkan Soeharto.

Pernyataan Hidayat ini menjadi bertolak belakang dengan iklan PKS yang mendudukkan Soeharto sebagai guru bangsa dan bahkan sebagian politisi PKS memaknainya sebagai pahlawan. Hidayat sendiri sampai saat ini belum ada komentar mengenai iklan ini.

Deretan Pilihan Mobil Baru Tahun 2024 dengan Harga Rp 100 Jutaan
Politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla.

Prabowo Mau Buat Presidential Club, Jusuf Kalla: Tentu Baik, Positif

Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla atau JK, menyambut positif wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024