VIVAnews - Bank Indonesia dan pemerintah akan mengejar pemegang saham pengendali Bank Century hingga ke Singapura dan Inggris.
"Kami tidak tinggal diam, pemegang saham akan dimintai tanggung jawab," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Siti Chalimah Fadjrijah di Jakarta, Minggu malam, 23 November 2008.
Bank Century ambruk dan modalnya minus 2,3 persen karena kesulitan likuiditas, surat berharganya berkualitas buruk dan mengalami penarikan dana oleh nasabah.
Untuk menyelamatkan bank ini, pemerintah telah mengambil alih melalui Lembaga Penjamin Simpanan. Lembaga ini akan menyuntikkan modal ke Century sehingga bisa disehatkan kembali.
Guna mengejar aset Century, Bank Indonesia telah menjalin kerja sama dengan bank sentral negara lain, seperti otoritas moneter Singapura dan bank sentral Inggris. Alasannya, kedua negeri itu menjadi tempat penyimpanan aset-aset yang dikuasai oleh pemegang saham Bank Century.
Pemegang saham yang dimaksud adalah Rafat Ali Rizvi, pengusaha keturunan Pakistan, Hesham al Warraq dari Arab Saudi dan Robert Tantular dari Indonesia. Mereka memiliki Century melalui sejumlah kendaraan usaha seperti First Gulf Asia Holdings Ltd.
Ketiga orang tersebut yang selama ini berurusan dengan Bank Indonesia terkait dengan persoalan yang menghimpit Bank Century.
Mereka menguasai surat-surat berharga Bank Century senilai US$ 140 juta yang disimpan di sejumlah bank di luar negeri. Ini adalah bagian dari US$ 210 juta surat berharga yang semula mereka kuasai. Namun, sebagian sudah dibayarkan kepada Bank Century.
"Jika perlu, kami akan gunakan interpol untuk mengejar mereka," ujar Fadjrijah.
Menurut Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad, Rafat Ali dan Hesham memang tidak dicekal karena mereka bukan warga negara Indonesia. Jika dicekal justru tidak bisa masuk ke Indonesia. "Padahal, mereka diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban atas Bank Century."
Cak Imin Posting Foto Bareng Dasco Gerindra, Apa Artinya?
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengunggah foto bersama Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
