Rubrik Konsultasi Wealth Management diasuh oleh sejumlah konsultan seperti konsultan dari Certified Wealth Managers Association (CWMA) dan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI). Pembaca dapat mengirimkan pertanyaan atau berkonsultasi seputar masalah wealth management dan reksa dana. Pertanyaan dapat dikirim lewat email: redaksi@vivanews.com, surat dialamatkan ke redaksi Vivanews.com di Menara Standard Chartered Lt. 31, Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164, Casablanca, Jakarta atau Fax. 62-21 25532563.
------------------------------------------------------------
ERA globalisasi sudah terjadi di mana-mana. Saat ini, kita dapat dengan mudah mengikuti kejadian-kejadian yang terjadi di belahan bumi lain hanya melalui internet ataupun melihat tayangan-tayangan di televisi. Begitu banyak arus informasi yang dapat dengan mudah kita peroleh, namun bagaimana harus menyeleksi informasi-informasi yang bermanfaat dan tidak.
Di industri jasa keuangan yang terdiri atas beberapa pasar seperti pasar uang (perbankan), pasar modal (perusahaan efek), pasar asuransi (asuransi jiwa/umum dan sosial), serta pasar pembiayaan (multifinance/leasing), dampak globalisasi juga terjadi.
Kita dapat melihat semakin terintegrasinya produk-produk yang ditawarkan oleh masing-masing sektor tersebut, sehingga masyarakat awam sulit membedakan antara produk perbankan, pasar modal, asuransi, dan lainnya.
Saat ini, bila kita membaca berita, informasi ataupun siaran pers yang dikeluarkan perusahaan, menarik untuk disimak adalah hampir seluruh jajaran direksi dengan bangga mengklaim:
Pertama, perusahaannya berstandar kelas dunia, baik itu karena struktur permodalannya, ataupun karena total aset dan total market share yang diperoleh.
Kedua, perusahaannya memiliki kualitas produk dan variasi produk yang beragam dan berstandar kelas dunia.
Ketiga, perusahaannya memiliki sistem teknologi informasi yang berstandar kelas dunia.
Namun, di balik semua pernyataan tersebut, penting untuk kita simak adalah bagaimana dengan kualitas kompetensi profesional karyawan dan staf yang bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut? Apakah perusahaan telah mempunyai dan memiliki karyawan khususnya di lini depan (frontliners) dan lini penunjang (backliners) yang berkualitas dan berstandar dunia.
Berstandar dunia tidak berarti bahwa karyawan atau staf perusahaan/bank yang bekerja adalah orang-orang asing (expatriate). Namun, mereka adalah karyawan/staf yang berada di lini depan (frontliners) maupun lini penunjang (backliner) yang telah memiliki kualitas kompetensi profesional.
Karyawan/staf itu yang dapat berpikir dan bekerja dalam konsep global, tetapi dalam penerapannya tetap memperhatikan aspek-aspek ataupun sentuhan-sentuhan lokal (think globally and act locally).
Memang, untuk karyawan di tingkat eksekutif yang bekerja di sektor perbankan, khususnya masalah kualitas sumber daya manusia (SDM), sudah tidak diragukan lagi. Namun, dalam kegiatan sehari-hari, khususnya di priority banking/wealth management division yang berhubungan langsung dengan para customer, ataupun yang bertugas untuk mencari dan mendapatkan customer baru adalah para frontliners.
Mereka yang benar-benar berhubungan langsung dengan para customer priority banking, baik dari segmen menengah atas ataupun kaya dan sangat kaya yang dikategorikan high networth individual (HNWI) atau orang-orang kaya dengan minimum kekayaan bersih di atas US$ 1 juta atau ultra high networth individual.(bersambung)
Desi Armadiani, CWM
Sekretaris Jenderal CWMA