Hati-hati Cyberhondria

Bila Anda sedang mengalami pusing lalu melakukan pencarian informasi penyakit di internet dan berkesimpulan bahwa Anda mengidap kanker otak, jangan buru-buru takut. Barangkali Anda hanya sekadar mengidap Cyberhondria.

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Apa itu Cyberhondria? Cyberhondria adalah ekskalasi kekhawatiran tentang gejala penyakit berdasarkan studi literatur lewat internet.

Pasalnya, baru-baru ini Microsoft mengungkapkan hasil riset mereka yang mengatakan bahwa internet memiliki potensi untuk memperbesar rasa cemas bagi para pengguna internet, yang melakukan swa diagnosa penyakit mereka melalui informasi di internet.

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Penelitian yang dipimpin oleh Eric Horvitz dan Ryen White dari Microsoft Research, menemukan bahwa orang akan cenderung berasumsi bahwa kondisi penyakit mereka lebih buruk dari keadaan sebenarnya.

"Web berpotensi untuk menambah ketakutan pada seseorang, khususnya saat mereka mendiagnosa sendiri penyakit mereka lewat pencarian di web," ujar hasil penelitian tertulis itu.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Contoh umum mengenai hal itu adalah orang-orang yang mengalami sakit kepala secara terus menerus, lalu mendiagnosa diri mereka berpenyakit tumor otak. Padahal, penyakit ini merupakan penyakit yang sangat jarang dijumpai.

Contoh lainnya adalah mereka yang mengidap penyakit dada, banyak yang lantas mendiagnosa bahwa mereka sedang mengalami serangan jantung.

Menurut Horvitz, penelitiannya tak bertujuan agar para pengguna internet mengabaikan gejala-gejala penyakit yang mereka alami. Namun biasanya, pencarian informasi tentang gejala penyakit di Internet akan berujung pada kekhawatiran yang berlebihan.

Dari 515 karyawan Microsoft yang disurvey tentang kebiasaan mereka mencari informasi kesehatan secara online, lebih dari setengahnya mengaku pernah sekali melakukan pencarian tentang kesehatan di internet sehingga sempat mengganggu kegiatan harian mereka.

Mereka sangat bergantung dengan hasil pencarian isu kesehatan populer yang dihasilkan oleh mesin pencari. "Orang cenderung melihat beberapa hasil pencarian pertama pada mesin pencari," ujar Horvitz seperti dikutip dari situs New York Times.

Padahal, dari catatan yang mereka dapati, sekitar 70 persen informasi kesehatan di berbagai situs web tidak akurat. Penelitian yang dilakukan oleh Microsoft menggunakan mesin pencari Live Search untuk melihat kecenderungan para pengguna internet saat mencari informasi kesehatan lewat internet.

Sekitar 2 persen pencarian di Internet, ternyata berkaitan dengan masalah kesehatan. 250 ribu pengguna internet atau sekitar seperempat sampel, mengaku setidaknya melakukan satu kali pencarian tentang masalah medis. Sekitar sepertiganya mengaku mengeksplorasi informasi penyakit serius.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya