Excel Konsisten Jaga Pertumbuhan Usaha

VIVAnews - Untuk menjaga konsistensi pertumbuhan usaha, PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 700 juta pada 2009. Namun, angka tersebut lebih rendah dibandingkan anggaran tahun ini sebesar US$ 1,2 miliar.

Berdasarkan riset PT BNI Securities edisi Rabu, 3 Desember 2008, saat ini, perseroan tengah berupaya mencari pinjaman bank untuk memenuhi keperluan pengembangan usaha tersebut. Perseroan telah memperoleh komitmen pinjaman sebesar US$ 400 juta yang akan disalurkan
dalam dua tahap.

"Sekitar US$ 200 juta akan diterima Excelcomindo pada akhir tahun ini dan sisanya pada kuartal pertama tahun depan," kata analis BNI Securities Akhmad Nurcahyadi dalam risetnya itu.

Selain komitmen tersebut, perseroan telah mendapatkan kredit sindikasi sebesar US$ 140 juta pada awal bulan lalu. Sementara itu, rencana penjualan 7.000 menara yang telah disetujui pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada September lalu akan tertunda seiring masih banyaknya pihak yang bernegosiasi dan belum tercapainya kesepakatan harga jual.

Perseroan mengharapkan dapat memperoleh dana sekitar Rp 7-9 triliun dari hasil penjualan menara tersebut. Perolehan dana tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi usaha yang ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.

Sebagai salah satu pelaku usaha telekomunikasi yang mencatat call completion rate dan call successfull rate tertinggi dibanding pesaingnya, serta cakupan area yang luas maupun diversifikasi produk yang secara konsisten, hal itu dapat mendorong pertumbuhan usaha Excel.

"Tanpa adanya extraordinary items yang mendorong peningkatan bottom line, kami tetap optimis perusahaan masih mampu membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih," ujar dia dalam risetnya itu. Meskipun demikian, hal itu akan diikuti dengan potensi penurunan margin yang tipis.

Riset BNI Securities menyatakan, tahun ini, Excelcomindo diperkirakan mencatat pendapatan sebesar Rp 10,98 triliun dengan laba operasi Rp 2,6 triliun. Sementara itu, laba bersih diprediksi meningkat menjadi Rp 927,89 miliar.

Pada transaksi perdagangan Selasa, 2 Desember 2008, EXCL ditutup pada harga Rp 840 per saham dengan price-earning (P/E) rasio 6,06 kali atau di bawah rata rata industrinya sebesar 9,05 kali.

Ria Ricis Bahas Soal Tidur Bertiga Anak, Netizen: Nifas Masa Iya Mau Pacaran Mulu

"Kami merekomendasikan hold untuk EXCL dengan target harga sebesar Rp 1.250 per saham," ujar dia.

Buah pepaya.

7 Manfaat Luar Biasa Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Kulit

Buah pepaya (Carica papaya) adalah buah tropis yang terkenal dengan rasa manisnya dan kandungan nutrisinya yang kaya, terutama bagi tubuh sehingga semakin sehat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024