BUMN Diminta Tarik Valas di Luar Negeri

VIVAnews - Pemerintah mengimbau badan usaha milik negara (BUMN) menarik simpanan dana dalam mata uang asing di luar negeri untuk ditempatkan di sejumlah bank lokal. Selain itu, dana yang dimiliki diharapkan disimpan di dalam negeri.

Langkah penarikan dana tersebut diharapkan dapat memperkuat cadangan devisa negara. "Imbauan tersebut terutama untuk BUMN yang memiliki dana valas dalam jumlah besar," ungkap Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2008.

Saat ini, pemerintah tengah membahas strategi dan langkah antisipasi menyusul krisis keuangan global. Hal itu menyusul keputusan pemerintah AS yang siap mengucurkan dana US$ 700 miliar untuk menyelamatkan lembaga keuangan bermasalah.

Sofyan mengatakan, pemerintah tidak akan mewajibkan penarikan dana bagi BUMN yang memerlukan dana dalam mata uang asing guna membiayai ekspansi bisnis di luar negeri.

Selain itu, pemerintah mengimbau BUMN untuk meninjau kembali proyek-proyek yang akan dikerjakan.  Sementara itu, proyek yang sudah memeroleh pembiayaan masih dapat dilanjutkan.

Dalam waktu dekat, kementerian BUMN juga berencana memanggil sejumlah direksi BUMN terkait imbauan penarikan dana dari luar negeri tersebut. Pemanggilan juga terkait  proyek-proyek besar yang bakal digarap perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut.

Hingga saat ini, pemerintah belum menerima laporan mengenai pengaruh krisis finansial global terhadap kinerja perusahaan BUMN publik. Walaupun demikian, dampak terhadap ekonomi domestik belum signifikan. "Kami akan panggil BUMN besar, sehingga semua pihak mempunyai persepsi yang sama," kata Sofyan.

Lecehkan Istri Pasien, Oknum Dokter di Palembang Jadi Tersangka
Maliq & DEssentials

Maliq & D’Essentials hingga Dewa 19 Hibur Ribuan Penonton di Soul Intimate Concert 2.0

Grup musik Maliq & D’Essentials, Reza Artamevia dan Dewa 19 sukses menghibur penonton pada konser Soul Intimate Concert 2.0 di The Hall Kasablanka, Jakarta Jumat 19 April

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024