VIVAnews - Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Yogyakarta semakin nyata. Pengusaha menyatakan kondisi perekonomian yang kian tidak menentu mengancam kelangsungan usaha. Pengusaha meminta pemerintah segera melakukan langkah-langkah taktis dan strategis untuk menyelamatkan sektor riil dari ancaman krisis.
Ketua Asosisi Pertekstilan Indonesia Daerah Yogyakarta Jadin Jamaludin mengatakan, saat ini pemerintah cenderung menutupi kondisi krisis yang sesungguhnya. Informasi yang diberikan kebanyakan informasi manipulatif yang hanya ditujukan untuk menenangkan masyarakat.
"Jujur saja, pada masyarakat. Pengusaha saat ini mengalami keadaan yang genting. Ancaman PHK bukan saja semakin dekat tapi sudah terjadi di beberapa daerah," ujar Jadin di Yogyakarta, Selasa 9 Desember 2008.
Menurut Jadin, pemerintah saat ini terlalu menjaga citra sebagai pemerintahan yang mampu mengatasi krisis global. Krisis oleh pemerintah dikesankan tidak memberi dampak buruk bagi perekonomian nasional. "Pengusaha sudah berkali-kali memberikan warning pada pemerintah, dampak krisis global ini akan sangat besar bagi perekonomian nasional," ujarnya.
Indikasinya, menurut Jadin adalah kesulitan ekspor, pembayaran tertunda dan belum mendapatkan kepastian order ekspor untuk tahun depan. "Pengusaha menjadi korban agenda politik 2009. Pemerintah menjaga citra sebagai pemerintah yang bisa mengatasi krisis, namun kenyataanya perekonomian kita rapuh. Krisis sudah terasa di Indonesia, ancamannya sangat besar. Kita harus segera bertindak," ujarnya.
Di Yogyakarta, kata dia, sudah ada 12 perusahaan yang mengajukan penangguhan pembayaran Upah Minumum Propinsi. Para pengusaha tidak mampu membayar UMP sebesar Rp 700 ribu, yang ditetapkan pemerintah tahun depan. Mereka juga sedang melakukan perundingan bipartid antara pengusaha dan para buruh untuk mencari titik temu besaran UMP.
Perundingan ini ditempuh agar perusahaan bisa menghindari PHK kepada para buruh. Menurut Jadin, biaya untuk melakukan PHK sangat mahal. "Sesuai peraturan, PHK harus dilakukan dengan membayar tanggungan-tanggungan perusahaan pada buruh. Bisa jadi semua aset dijual, belum bisa menutup biaya PHK," ujarnya.
Laporan: Rahardian/Yogyakarta
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Yogyakarta Tuan Rumah Seri Pembuka Superchallenge Supermoto 2024, Catat Tanggalnya
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
Superchallenge Supermoto Race 2024 Seri Kejurnas bakal berlangsung sebanyak lima seri di lima kota berbeda. Untuk seri pembuka akan berlangsung di Yogyakarta.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Pengakuan Vicky Prasetyo tentang persiapan kematian yang sudah ia lakukan. Dia mengungkapkan bahwa telah menyiapkan segalanya untuk anak-anaknya dan untuk dirinya nanti.
Bawa Kekasih Saat Lebaran, Wika Salim Tiba-Tiba Bahas Soal Pernikahan
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Wika Salim mengungkapkan perasaannya yang senang karena dapat mengajak Max Adam bertemu dengan keluarga saat Lebaran, bahkan ia juga bahas pernikahan.
Selengkapnya
Isu Terkini