Tahun 2009

Bank Dunia: Pertumbuhan RI Hanya 4,4%

VIVAnews - Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indoensia pada 2009 hanya mencapai 4,4 persen. Rendahnya pertumbuhan ini imbas perlambatan ekonomi global.

Menurut Lead Economist World Bank Indonesia William E Wallace di Jakarta, Rabu 10 Desember 2008, pertumbuhan ekonomi akan melamban pada 2009, sebelum kembali pulih pada 2010. Jika pada 2009 dia memprediksi pertumbuhan mencapai 4,4 persen, maka di tahun 2010 pertumbuhan akan memulih di level 5,9 persen. Sementara untuk 2008, Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan Indonesia dari 6,4 persen menjadi 6 persen.

Dia mengatakan risiko dari krisis ekonomi global berdampak signifikan pada jatuhnya harga komoditas. Sementara pertumbuhan pada kuartal tiga dan kuartal empat 2008 jauh lebih lemah dari sebelumnya.

Harga komoditas yang menurun tajam akan melemahkan syarat perdagangan. Nilai ekspor akan jatuh bersama dengan harga komoditas global. "Ramalan harga internasional mengindikasikan harga ekspor akan turun 15 persen," katanya.

Krisis ini berdampak pada produk manufaktur dan hasil bumi untuk perdagangan. Padahal produk tersebut merupakan pemicu pertumbuhan, namun akan terpukul oleh permintaan ekstern dan turunnya harga.

Sisi positif dari krisis mengakibatkan inflasi akan lebih rendah. Harga-harga komoditas yang lebih rendah mengimbangi depresiasi rupiah jauh lebih banyak. Sementara harga pangan dan bahan pokok akan paling banyak turun, sehingga menguntungkan rumah tangga miskin.

Sementara dari sisi angka kemiskinan, krisis global membuat lebih banyak orang tetap miskin. Jika pertumbuhan ekonomi mencapai 4,4 persen, maka terdapat tambahan 1,6 juta lebih banyak orang miskin pada 1,6 juta.

Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa
Ilustrasi madu

Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024