Segarra, Jingganya Mentari-mu..

VIVAnews - Sore itu jam di ponsel sudah menunjukkan pukul 5. Saya sudah mulai gelisah diantara perdebatan soal tempat pemotretan, pakaian dan peralatan, serta komentar mengenai calon-calon model yang diajukan sang fotografer. Celetukan lucu sesekali terlontar saat memilih model yang akan difoto, yang matanya gede sebelah lah, yang ukuran dada nya terlalu besar lah atau lebih kasar lagi ada yang bilang “tampangnya mupeng” ….oops!

Duh, tak akan selesai dalam waktu yang cepat nih, satu-satunya jalan, saya harus memberanikan diri ‘excuse’ agar bisa pamit dari meeting mendadak di  akhir pekan itu . ”Ken, sorry saya cabut duluan, ada keluarga  datang dari Bandung.”

Dua puluh lima menit kemudian, saya sudah di kawasan Ancol Jakarta Utara…YESSSSS! Akhirnya saya bisa bergabung arisan dengan  teman-teman  saya, yang pada awal pembentukkan geng mengaku ‘jomblo’, kenyataannya sampai penutupan arisan, dari 10 orang, yang tidak berubah status hanya tinggal saya dan Lita..(oh kejamnya dunia…)

Sampailah saya di Segarra, , sebuah café di kawasan pantai Carnival , dengan konsep minimalis, clean and cozy, terletak persis di pinggir pantai. Tempat ini cocok untuk ‘escape’ dari rutinitas pekerjaan sehari-hari.

Saya langsung bergabung dengan teman-teman yang sudah satu jam lebih awal tiba di sana.

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Begitu masuk pintu masuk, mata saya langsung dimanjakan oleh hamparan biru tak berbatas,  laksana wajah langit yang terpantul di permukaan cermin. Ada perasaan rileks dan ringan saat memandang keindahan itu.

Teman-teman langsung menyambut hangat kehadiran saya. Namun seperti biasa, kita hanya berhasil mengumpulkan setengah tim saja. Kesibukan yang tidak terelakan, memaksa setengah tim lagi absen dan titip tanda tangan (macam kuliah saja). Bahkan salah satu anggota geng kami ada yang sudah pindah ke Qatar pada pertengahan tahun kemarin, sehingga kami mengadakan arisan online hahaha..keren kan.

Sayangnya, saya ketinggalan sesi narsis, dengan mengabadikan momen dan menjadi objek melalui lensa kamera. I bet!, besok foto-foto ini pasti sudah "mendunia" di facebook. Hi hi hi…’narcism by nature’!

Kami duduk di kursi sofa panjang, dengan dua kursi samping. Di depan kami ada balai-balai dengan penutup yang nyaman dan sangat cocok untuk sekedar leyeh-leyeh (yang berpasangan tentunya). Tempat duduk kami  cukup strategis, langsung bertatapan dengan laut dan dapat memandang puas luasnya cakrawala.

Saya masih sempat melihat matahari terbenam beberapa saat sebelum gelap. Langit seperti dikuasai oleh api jingga membara, tanpa  harus panik memanggil satuan pemadam kebakaran. Jingga api ini terlalu indah dan menakjubkan untuk dipadamkan. Jiwa mana saja sanggup dilalap olehnya.

Sementara dibalik awan, warna keemasan masih enggan berbaur dengan induknya yang akan pulang ke peraduan. Awan sudah mulai samar dan hembusan angin saat itu sangat tenang, sehingga tidak mampu memporakporandakan tatanan rambut. Ombak bergerak lembut, hanya menyapu bagian pinggir pantai saja.

Kami takjub dengan sajian alam Maha Karya Sang Kuasa. Tak satupun yang keluar dari skenario-Nya, tak ada adegan yang terlewatkan, tidak ada dialog yang terlupakan, sungguh pertunjukkan yang Maha Sempurna!

Begitu terhanyutnya dalam suasana syahdu, seakan waktu melambat, suara terdengar sayup, dan semua kata-kata terdengar indah saja.

Saat itu, Tuhan berbaik hati, karena memperbolehkan otak kita untuk sedikit mengurangi aliran listriknya, sehingga hanya 50 persen saja yang bekerja. Oh thanks God, mengingat di dunia tanpa jeda ini, setiap hari kita dituntut untuk mengaktifkan sel-sel kelabu sampai 120 persen!!. Yang jelas 20 persen tambahannya dipacu kafein. Kudu!

Canda tawa, obrolan ringan dan ambience yang ‘just right’, membuat kita lupa waktu. Diselingi dengan appetizer dan dinner yang kali ini ‘engga salah pilih’ , memaksa kita untuk bertahan selama empat jam. Menikmati kombinasi empat elemen yang sempurna : alam, entertainmen, persahabatan dan wine.

Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini

So, it’s already late night ladies, masih banyak yang harus kita taklukan esok hari, sudah siap lagi? Seperti biasa we have to conquer the hardest one, that’s ourselves!.

You don’t know what I am
I’m not a goddess of beauty in your sexual dream
You don’t care who I am
I’m not a lady in distress in the movie screen
I think, I believe, I fight
I am a woman with might

(taken from woman with might – second born)
(dedicated to ‘five wonder woman’)

Solana.(211208, 12.21 am (my God..look at this..what a coincidence)
no coffee, no music, no body,just me )


Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun saat memberikan keterangan pers Jendral TNI bintang dua gadungan.(B.S.Putra/VIVA)

Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil

Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024