VIVAnews - Sekitar seratus calon penumpang pesawat Batavia Air mengamuk di loket penjualan tiket maskapai penerbangan itu di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Kekesalan mereka memuncak setelah gagal berangkat menuju Batam.
Para calon penumpang pada Senin 22 Desember 2008 pukul 22.00 WIB berteriak-teriak di depan loket penjualan tiket Batavia Air sambil meminta penjelasan gagalnya berangkat pesawat tersebut. Menurut tiket yang mereka beli, seharusnya pesawat sudah take off Senin pagi pukul 09.00 WIB dengan nomor penerbangan JP 573. Pesawat mestinya memberangkatkan 150 penumpang menuju Batam.
Namun, jadwal tersebut diundur secara sepihak oleh maskapai menjadi pukul 15.00 WIB. Setelah menunggu enam jam, Batavia Air tak kunjung juga menerbangkan mereka. Bahkan, saat ditunggu sampai pukul 22.00 WIB. Karena kesal, mereka pun mendatangi loket sambil berteriak soal ketidakprofesionalan Batavia Air. Sejumlah petugas bandara terpaksa di terjunkan untuk mengamankan loket Batavia Air tersebut dari tindakan anarkis.
"Kami minta pengurus Batavia Air bertanggung jawab dan profesional. kalau begini, kami dirugikan," tegas salah satu calon penumpang, Irma.
Kekesalan juga tak bisa ditahan calon penumpang lainnya, Nurdawati. Ia menyatakan kekecewaannya karena gagalnya keberangkatan itu mengakibatkan kerugian besar baginya. "Ada kegiatan yang harus saya ikuti di Batam," kata dia.
Sementara itu, salah satu Manager PT Batavia Air, Muhammad Yamin menjelaskan pembatalan terbangnya pesawat Batavia Air tersebut karena ada gangguan pada pesawat. "Jika dipaksakan, kami khawatir akan terjadi kecelakaan," jelasnya.
Laporan: Nurhayati/ANteve